Cara Bocah SD Cipayung Demo Sekolah Rusak  

Reporter

Editor

Kamis, 12 April 2012 10:22 WIB

Ratusan Siswa dan orang tua murid SDN Cipayung, SDN Sukmajaya III, dan SDN Mekarjaya XXX melakukan demonstrasi di DPRD kota Depok, Rabu (11/4). TEMPO/Ilham Tirta

TEMPO.CO, Depok - Ratusan anak melompat-lompat di halaman Dewan. Sebagian berpakaian seragam merah putih sebagian lainnya berpakaian bebas.Sesekali mereka seperti menyanyikan lagunya Ayu Tinting, Alamat Palsu.

Namun, mereka bukan membawakan syair Alamat Palsu, melainkan menyindir pemerintah kota Depok. "Kemana, dimana sekolah kami," para bocah ini bernyanyi di depan gedung DPRD Kota Depok, Rabu, 11 April 2012.

Mereka ternyata para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipayung, SDN Sukmajaya III, dan SDN Mekarjaya XXX. Mereka hendak menuntut para pembesar daerah mengembalikan sekolah mereka. Gerombolan bocah ini pun mengumpat sesuka hati dengan megaphone dan sound system. "Pak, bagaimana sekolah kami. Enggak kasihan kami terlantar," teriak Dava Nuralit, 12 tahun, siswa kelas 5 SDN Cipayung.

Layaknya mahasiswa yang sedang aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak, puluhan spanduk dan karton bertulis pun diarak-arak melingkar, menghadap tepat depan pintu keluar para wakil rakyat Depok tersebut. Dava pun mengambil alih komando. "Sekolah gratis, jadinya begini," Dava meneriakan yel-yelnya yang diikuti oleh teman-temannya.

Sepertinya mereka sangat menikmati yel-yel demi yel-yel yang mereka sahut sambil jingkrak-jingkrak itu. Puluhan, bahkan ribuan kali mereka tak lelah dengan kata yang sama pada nada yang teratur. "Sekolah gratis, jadinya begini. Sekolah gratis, jadinya begini."

Dava tetap memegang megaphone-nya dengan bantuan rekan sekelasnya Sofian Trihadi, 12 tahun. Kali ini yel-yelnya sedikit menyindir diri mereka sendiri. "Sekolah numpang, malu-maluin," teriak mereka sambil membentangkan spanduk bergambar bangunan sekolah mereka yang belum pantas dikatakan bangunan itu. "Lihat ini, Pak. Sekolah kami rubuh ini, Pak," sahut Dava memberhentikan yel-yel.

Para bocah SD ini datang bersama orang tua mereka dengan sembilan angkutan kota (angkot) D 06. Selain angkot, laskar manusia di bawah umur ini juga memakai puluhan sepeda motor. Marah, tapi lucu, begitulah yang dirasakan para orang tua siswa menyaksikan aksi para buah hatinya ini.

Ditengah nyaring bunyi megaphone dan sound system, terlihat raut sedih dari seorang ibu yang berpegangan tangan dengan anaknya. Mereka adalah Aliah, 36 tahun, dengan anaknya Lutfi Baihaqi, siswa kelas I SDN Sukmajaya III. Lutfi pun terdiam melihat lompatan dan teriakan dari teman-temannya itu. "Kembalikan sekolah kami," latah Lutfi dengan ekspresi datar mengikuti suara di sekitarnya.

Aliah pun maju mengambil microphone dari tangan seorang ibu seumurannya. "Anak kami bukan saja terlantar, tapi mentalnya sudah drop lantaran setiap hari di sejek temannya. Setiap hari tetap saja anak kami melapor diejek karena menumpang sekolah," kata Aliah lantang memecah suara dua megaphone dari para bocah itu.

Mereka memang sedang kesal, bosan, dan kecewa kepada Pemerintah Kota Depok, terutama pada Dinas Pendidikan. Sekolah tua mereka di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, harus dibongkar pada Oktober 2011. Alasan mereka adalah akan dibangun ulang karena bangunan sekolah telah renta, dari 1949. "Tapi sampai sekarang masih tetap puing tampa proses pembangunan," kata Kepala SDN Sukmajaya III, Amaliah.

Akhirnya, sebanyak 761 siswa kini telantar dibeberapa sekolah di Depok, termasuk Dava, Sofian, dan Lutfi. Selain tekanan psikis dari siswa sokolah yang mereka tumpangi, mereka juga kerap belajar tanpa arah, bahkan hanya belajar satu jam sehari. "Sekolahnya asal datang, akhirnya sekarang nilainya pada turun," kata Selina, 40 tahun. Selina memiliki dua anak yang senasib, satunya kelas IV di SDN Cipayung dan satunya kelas II SDN Sukmajaya III.

Menanggapi aksi bocah dan orang tuanya, Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Depok, Indah Lestari, turun tangan. Indah pun membantah selama ini mengabaikan bocah-bocah di depannya. "Pembangunan terhenti karena kekurangan dana dan kesalahan pemborong,” katanya.

Namun, dengan suara meninggi kembali Indah berjanji. "Akhir 2012 sekolah sudah bisa dipakai belajar-mengajar," katanya.

Pemerintah Kota Depok sudah mengalokasikan dana dari APBD 2012 untuk kelanjutan pembangunan tiga sekolah tersebut. SDN Cipayung dan SDN Sukmajaya III yang memilki satu lokasi dialokasikan Rp 733.930.200, sementara SDN Mekarjaya XXX sebanyak Rp 418.490.000.

ILHAM TIRTA

Berita terkait

22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

9 Desember 2023

22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

Akibat gempa Cianjur itu, memang ada 22 gedung SMP yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 18 sekolah rusak berat dan empat lainnya rusak sedang.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

8 Oktober 2018

Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

Kemendikbud melakukan pendataan terhadap siswa, guru dan sekolah yang terdampak oleh gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

30 Agustus 2018

Tak Ada Meja Kursi, Siswa SD Kertajaya Bogor Belajar di Lantai

Siswa-siswa SD Negeri Kertajaya 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, sejak tiga tahun terakhir terpaksa belajar di lantai karena tidak ada meja dan kursi.

Baca Selengkapnya

KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

30 Juli 2018

KPK Bantu Polda Metro Jaya untuk Tangani Kasus Korupsi Ini

Pertemuan antara tim koordinasi dan supervisi Komisi Pembertantasan Korupsi dan penyidik Polda Metro Jaya digelar Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

23 Juli 2018

Atap Sekolah Dasar Ciomas Ambruk, Tiga Bulan Terbengkalai

Hingga saat ini belum ada kegiatan untuk memperbaiki atap sekolah yang ambruk itu.

Baca Selengkapnya

Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

22 Desember 2017

Ini Acara Terakhir Sebelum Gedung Serbaguna SMPN 32 Ambruk

Beberapa jam setelah acara Maulud Nabi Muhammad usai, gedung serbaguna buatan 1880 tersebut ambruk.

Baca Selengkapnya

Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

22 Desember 2017

Gedung SMPN 32 Jakarta Roboh, Usul Renovasi Tak Direspon Cepat

Sebelum gedung SMPN 32 Jakarta roboh, pihak sekolah sudah mengajukan permohonan renovasi, namun tak direspon cepat.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

27 Agustus 2013

Kabupaten Tangerang Bangun 4000 Toilet Sekolah

Sebagian besar sekolah di Kabupaten Tangerang masih kekurangan fasilitas MCK.

Baca Selengkapnya

Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

22 Agustus 2013

Saat Hujan Turun, Sekolah Ini Bubar

Kementerian Pendidikan pernah mengunjungi sekolah itu dan
berjanji memperbaiki. Tapi hingga kini janji itu tidak
terealisasi.

Baca Selengkapnya