Dalang Pembunuh Mahasiswi UIN Ditangkap

Reporter

Editor

Sabtu, 28 April 2012 18:03 WIB

Kapolres kota tangerang komisaris besar Bambang Priyo Andogo bersama lima tersangka dan barang bukti pembunuhan mahasiswi UIN di Polres Kota Tangerang Jumat 27 april 2012. Tempo/Jojo Hardjono

TEMPO.CO, Tangerang - Setelah sepekan dinyatakan buron, Muhammad Sholeh alias Oleng, 33 tahun, akhirnya ditangkap. Sholeh adalah tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Izzun Nahdiyah, mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat. “Dia ditangkap Jumat dinihari,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Shinto Silitonga, Jumat, 27 April 2012.

Dengan ditangkapnya Sholeh, penyidik menemukan fakta-fakta baru, di antaranya tentang laptop milik korban. Sholeh ternyata menggadaikan laptop itu seharga Rp 1,3 juta kepada penadah di Curug, Tangerang.

Selain itu, Sholeh sudah beberapa kali meminta duit kepada korban sebesar Rp 200 ribu dan 300 ribu. Alasannya, uang itu untuk membayar biaya reparasi laptop. “Terakhir kali korban meminta laptopnya, Sholeh mengatakan sisa tebusan laptop tinggal Rp 600 ribu lagi,” katanya. Sholeh tidak memiliki pekerjaan tetap.

Korban kembali memenuhi permintaan itu. Pada 6 April 2012, dia berangkat ke rumah Sholeh di Kampung Geredok, Desa Ranca Buaya, Jambe, Kabupaten Tangerang. Peristiwa laknat itu pun terjadi. Korban disekap, diperkosa, lalu dibunuh. Mayatnya dibuang di Jalan Pemda DKI, Desa Ciangir, Legok. Diduga perbuatan itu dilakukan Sholeh atas bantuan Endang, 22 tahun, Chandra (22), Jasrip (23), Nurip Sukija (24), dan Oreg (27).

Rukiyah, ibu Sholeh, membantah tuduhan bahwa anaknya ditangkap polisi. “Anak saya menyerahkan diri tadi malam, bukan ditangkap,” kata perempuan berusia 70 tahun itu. Menurut Rukiyah, setelah diburu polisi, Sholeh ketakutan dan menyembunyikan diri. Namun tindakan itu justru membuat Sholeh tersiksa. “Dia ke kantor polisi naik ojek,” kata Rukiyah saat ditemui Tempo di rumahnya di Kampung Geredok, Desa Ranca Buaya, Jambe, Kabupaten Tangerang, Jumat, 27 April 2012.

Rukiyah mengatakan Sholeh sudah tiga kali menikah. Sejak pernikahannya yang kedua dan ketiga, dia lebih sering tinggal di Desa Saban, Tigaraksa, atau di Desa Taban, Jambe. “Datang ke sini hanya untuk menengok saya,” katanya. Karena itu, dia memastikan penyekapan dan pemerkosaan terhadap korban tidak dilakukan di rumahnya. “Saya tahu siapa saja yang masuk ke rumah.”

Namun polisi tetap meyakini perbuatan jahanam yang dilakukan tersangka memang terjadi di rumah Rukiyah. Paling tidak kesimpulan itu dinyatakan Shinto Silitonga. "Ibunya sudah tua, pendengarannya sudah kurang, jadi tidak tahu kejadian itu," kata dia.

Mudi, tetangga Rukiyah, mengatakan, sejak menikahi istri kedua, Sholeh jarang terlihat di rumah ibunya. Dia tidak begitu mengenal Sholeh, tapi cukup akrab dengan empat tersangka lain, yaitu Endang, Chandra, Jasrip, dan Nurip. “Kalau Oreg saya tidak kenal, dia bukan orang kampung sini,” katanya.

Mudi tidak yakin keempat temannya terlibat kasus pembunuhan. Sebab dia mengenal keempat orang itu sebagai pemuda baik-baik. ”Teman-teman saya orangnya polos, rasanya tidak mungkin tega membunuh dan memperkosa,” katanya.

JONIANSYAH | SUSENO

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

1 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

1 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

13 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

14 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

15 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

19 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

19 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya