Pemerintah Kabupaten Bekasi Kebingungan Buang Sampah

Reporter

Editor

Jumat, 19 Maret 2004 18:02 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi: Penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Burangkeng, Bekasi, ternyata membawa dampak serius, seperti misalnya keberadaan ratusan kubik timbunan sampah di TPA itu sampai sekarang belum dikelola. Padahal, warga sekitar sudah mengeluhkan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan sampah itu. "Pemerintah Kabupaten Bekasi terpaksa menyewa tiga lokasi yang digunakan untuk menampung sampah itu," kata Bupati Bekasi, Saleh Manaf, di Bekasi, Jumat (19/3).Menurut Manaf, lokasi TPA Burangkeng memang tidak sesuai dengan penempatannya, terlalu dekat dengan lokasi kediaman warga. Penutupan TPA Burangkeng yang memiliki luas sekitar 15 hektar itu, dirasa tepat, walau Pemkab kesulitan menemukan lokasi pembuangan sampah yang benar-benar strategis. Terpaksanya, untuk sementara PemkabBekasi menyewa tiga lokasi tempat pembuangan sampah: di Kecamatan Cibitung, Kecamatan Lemah Abang dan Kecamatan Burangkeng. "Tiap wilayah mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri," kata Manaf. Untuk kawasan Bekasi Utara, sampah akan dibuang ke wilayah Cibitung dan Lemah Abang. Sementara itu, Burangkeng digunakan khusus untuk menampung sampah dari wilayah Burangkeng. Tapi, masa waktu sewa tempat pembuangan sampah itu hanya berlaku selama satu bulan. Setelah itu, Pemkab akan menutup dan mencari lokasi baru lagi. Nantinya, sampah yang ditinggal itu akan menjadi tanggung-jawab warga di sekitar tempat pembuangan sampah. Karena warga bisa mengolah sampah untuk dijadikan pupuk dan makanan ikan. "Bukan kita tidak bertanggung-jawab dengan meninggalkan sampah begitu saja," kata Manaf. Beberapa waktu yang lalu, Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi sebenarnya sudah mengirimkan surat protes kepada Bupati Bekasi, meminta pertanggung-jawaban bupati terhadap dampak lingkungan dan akibat sampah yang dibuang truk pengangkut sampah. Bupati juga diminta untuk menghentikan pembuangan sampah di tanah warga. Surat protes itu terkait dengan truk pengangkut sampah yang membuang sampah secara sembarangan di lahan milik orang lain, seperti misalnya di Kelurahan Mustikasari, Kabupaten Bekasi, tepatnya di RT.02 dan RT.07, dengan volume sampah yang mencapai 30 ton perhari. Siswanto - Tempo News Room

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya