Keluarga John Kei Awasi Dokter RS Polri

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 03:47 WIB

Tersangka pembunuhan Dirut PT Sanex Steel Indonesia Tan Harry Tantono, John Refra alias John Kei, tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/5). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO , Jakarta:Pengacara John Kei, Topik Chandra, mengatakan sejumlah anggota keluarga John Kei berada di RS Polri guna mengawasi tindak tanduk dokter. “Keluarga akan mengawasi, jangan-jangan ada niat tersembunyi lagi,” kata Topik ketika dihubungi Tempo, 8 Juli 2012.

Keluarga John Kei sudah kurang percaya dengan dokter RS Polri. Topik menduga para dokter rumah sakit itu sudah tidak bersikap profesional lagi. Para dokter itu hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh polisi. Hal ini khususnya berkaitan dengan perintah dokter RS Polri agar John Kei tetap dirawat di rumah sakit.

Dengan alasan tak percaya dengan dokter rumah sakit itu pula, keluarga John Kei mendatangkan dokter pribadi. “Agar ada second opinion untuk kondisinya,” kata Topik.

Berdasarkan diagnosa dokter pribadi, John Kei dalam keadaan sehat. Bahkan rawat jalan pun tidak perlu dilakukan. Hal ini berbeda dengan pernyataan dokter RS Polri yang tetap mengharuskan John Kei dirawat dengan alasan masih ada bengkak di sekitar luka tembak John Kei.

Menurut Topik, bengkak hanya alasan mengada-ada saja. Ia juga akan melaporkan tindakan dokter Polri itu ke Ikatan Dokter Indonesia. John Kei belum dapat meninggalkan RS Polri karena akal-akalan pihak kepolisian. Menurutnya, akal-akalan ini terkait masa tahanan John Kei yang telah habis pada Ahad 8 Juli 2012. "Karena berkas masa tahanannya belum selesai, maka diakali dengan sakit supaya ada alasan," ujarnya.

Sudah 120 hari John Kei ditahan terkait dengan kasus pembunuhan berencana pengusaha peleburan besi PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono alia Ayung. Polisi menduga John Kei yang merupakan teman dekat Ayung ini menginstruksikan pembunuhan itu kepada anak buahnya di kamar Swisbel Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ayung tewas akibat pendarahan hebat dari luka tusuk bagian perut, pinggang, dan leher.

MITRA TARIGAN

Berita Terkait

Diduga Mau Mencuri, Janda Diikat di Tiang Jemuran

John Kei Dinyatakan Sehat oleh Dokter Pribadi

Polisi Tembak Mati Bandar Narkotik Asal Malaysia

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Jakarta Selatan

Puluhan Pendukung John Kei Geruduk RS Polri



Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya