Tangerang Siapkan Lahan Baru Pengolahan Sampah

Reporter

Editor

Rabu, 11 Juli 2012 03:44 WIB

Seorang anak sedang mengais sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamanggapa, Makassar, Minggu (13/5). Kondisi pekerja anak di Kota Makassar sudah tergolong mengkhawatirkan, tercatat ada 541 pekerja anak, mulai umur 8 sampai 18 tahun. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO , Tangerang: Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan lahan seluas 100 hektar di Kecamatan Mauk dan Sukadiri sebagai tempat pengolahan sampah terpadu. Persiapan pembangunan pengolahan sampah yang bekerja sama dengan PT Arax dari Jepang ini masuk pada tahap pembebasan lahan.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengatakan proyek tersebut akan dimulai tahun depan. "Kabupaten Tangerang hanya menyiapkan lahannya saja, sementara dana untuk pembebasan lahan tersebut akan ditanggung oleh PT Arax," ujar Agus kepada Tempo.

Kerja sama dengan nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun ini, menurut Agus, akan melibatkan wilayah DKI Jakarta dengan wilayah penyangga ibu kota lainnya, seperti Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.

”Karena ini bisnis murni dan segala sesuatunya ditanggung oleh investor, yang mengatur segala teknisnya adalah investor dari Jepang itu,” kata Agus.

Jika kerja sama pengolahan sampah ini terealisasi, menurut Agus, proyek pengolahan sampah terpadu akan membutuhkan sekitar 3.000-5.000 ton sampah per harinya. Sampah akan dipilah, dikelola menjadi listrk, gas, dan kompos.

Kebutuhan akan sampah tersebut bisa didapat dari wilayah Jakarta dan wilayah lainnya, seperti Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang sendiri.

Secara terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang Akip Samsudin, mengatakan kebutuhan lahan untuk proyek pengolahan sampah tersebut sangat memungkinkan. Sebab, dalam Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Tangerang, wilayah pengolahan sampah telah diperluas di empat kecamatan, meliputi Mauk, Rajeg, Kemiri dan Sukadiri. ”Jadi, sangat mungkin diperluas sesuai dengan kebutuhan,” katanya.

Akip menambahkan, secara tata ruang, wilayah tersebut memang sudah ditujukan untuk pengolahan sampah terpadu. Proyek pengelolaan sampah TPA Jatiwaringin, menurut Akip, nantinya akan sangat terbuka bagi daerah lain yang ingin bekerjasama dalam pengolahan sampah.

Kabupaten Tangerang saat ini mulai kewalahan mengatasi sampah diwilayah tersebut. Minimnya sarana yang menyebabkan banyak sampah yang tidak terangkut setiap harinya. Dari 800 meterkubik sampah setiap harinya, 30 persennya tercecer tidak terangkut.

JONIANSYAH

Berita terpopuler lainnya:
Tiga WNI Sembunyikan Sabu Rp 912 Juta dalam Anus
Pendukung John Kei Sudah Tinggalkan RS Polri

Kasus Narkoba, Afriyani ''Xenia Maut'' Didakwa Pasal Berlapis

Berkas John Kei Masih Belum Lengkap

Afriyani Jalani Sidang Kasus Narkotik Hari Ini

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya