Gubernur DKI Jakarta yang baru Joko Widodo (kanan) bersama wakilnya Tjahaya Purnama (Kedua kanan) menyapa waga dan pendukunganya usai Sidang Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (15/10). ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota, Marco Kusumawijaya, menyoroti rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo turun ke lapangan pada hari pertama kerjanya, Selasa, 16 Oktober 2012. Menurut Marco, poin utama rencana itu adalah cara Jokowi membangun kesepahaman dengan para kepala dinas tentang perhatian terhadap fakta lapangan.
“Secara simbolis, beliau ingin kepala dinas melihat kenyataan di lapangan,” ujar dia ketika dihubungi, Senin, 15 Oktober 2012.
Marco menganggap tidak penting tempat mana yang dikunjungi Jokowi. Sebab, di sisi mana pun di ibu kota pasti ada masalah. “Jangan pilih-pilih tempat. Ke luar Balai Kota saja ada masalah: pedagang kaki lima, parkir sembarangan. Pelanggaran tata tertib di Jakarta ada di mana saja.”
Kedua, masih kata Marco, Jokowi ingin mengajari para birokrat untuk berinteraksi dengan masyarakat. Pasalnya, selama ini kepala dinas dianggap kurang berinteraksi dengan warganya sendiri. “Warga tidak tahu siapa kepala dinas,” kata Marco.
Marco menekankan lagi, “Yang penting, mereka berinteraksi terbuka disaksikan masyarakat dan media.”
Dengan kunjungan lapangan, interaksi Jokowi dan kepala dinas memang tidak cuma dengan warga, tapi juga media massa. Jadi kegiatan lapangan dapat tersiar luas.
“Dia melakukan itu supaya diliput. Kalau hanya bertemu dengan kepala dinas di ruang rapat, paling-paling yang diberitakan hanya kesan Jokowi bertemu kepala dinas pertama kali.”
Marco sendiri mengaku mendukung langkah Jokowi ini. “Menurut saya, itu baik. Jokowi menawarkan strategi yang konstruktif.”
Bagi dia, ketika memulai kerja pertama kali dengan orang baru, hal penting yang harus dilakukan memang membangun kesepahaman. “Beliau mau mengekspos ke kepala dinas: turun ke lapangan itu penting.”
Jokowi berencana melihat wilayah kerja barunya dengan berkeliling Ibu Kota. Rencananya, mantan Wali Kota Surakarta ini akan bertolak dari Balai Kota dan berkunjung ke sejumlah daerah, seperti Kembangan, Jakarta Barat, dan Bambu Apus, Jakarta Timur.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
20 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.