TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membatalkan penerbitan obligasi atau surat utang pemerintah daerah pada semester kedua 2012. Alasannya, DKI Jakarta memiliki banyak uang. "Obligasi itu apa sih? Wong duitnya aja banyak, ngapain harus ngutang-ngutang," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Oktober 2012.
Dengan kondisi keuangan pemerintah daerah yang memiliki sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) sekitar Rp 6-7 triliun, Jokowi menilai penerbitan obligasi tidak diperlukan lagi. "Kenapa harus pakai obligasi, untuk apa?" ujar Jokowi.
Sebenarnya, sejak enam tahun lalu DKI Jakarta bisa menerbitkan obligasi daerah. Dasarnya adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK/07/2006 yang memberikan persetujuan prinsip atas penerbitan obligasi daerah.
Sedangkan pada tahun ini, pada awalnya pemerintah Jakarta akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1,7 triliun. Dana itu akan digunakan untuk membiayai empat proyek, antara lain pembangunan RSUD Jakarta senilai Rp 185 miliar, pengelolaan air limbah di kawasan Casablanca Rp 235 miliar, pendirian rumah susun di Jalan Daan Mogot Rp 500 miliar, dan pembangunan terminal bus di Pulo Gebang Rp 757 miliar.
Namun, dalam APBD Perubahan 2012, nilai itu berubah menjadi Rp 1,2 triliun. Alokasi untuk pembangunan RSUD Jakarta Selatan pun dihilangkan. Namun, pemerintah daerah belum memerinci kembali proporsi untuk tiga proyek lainnya. Sedangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2013, alokasi obligasi ditulis sebesar Rp 0.
SUTJI DECILYA
Baca juga:
Pengamat Sarankan Jokowi Delegasikan Wewenangnya
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun
Basuki: Kami Tidak Keteteran Hadiri Acara
Jokowi Bahas Ruang Publik Kreatif Jakarta
Usulan Cara Agar DPRD Setujui Program Rusun Jokowi
Berita terkait
Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup
1 jam lalu
Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.
Baca SelengkapnyaDaftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
2 jam lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar
2 jam lalu
Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB
2 jam lalu
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
2 jam lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek
4 jam lalu
Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun
Baca SelengkapnyaRespons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo
5 jam lalu
Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
5 jam lalu
Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata
6 jam lalu
Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaFenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..
6 jam lalu
"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.
Baca Selengkapnya