Ini Konsep Kampung Susun Bukit Duri  

Senin, 29 Oktober 2012 17:45 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang dengan warga Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta , Selasa (16/10). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga swadaya masyarakat Yayasan Ciliwung Merdeka mengajukan konsep rumah susun deret buat warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Mereka menamakannya Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri.

Sandyawan Sumardi, Penanggung Jawab Yayasan Ciliwung Merdeka, mengatakan sebagai pilot project, konsep akan dicobakan kepada tiga RT binaan mereka lebih dulu, yaitu RT 06, 07, dan 08. Ada 281 kepala keluarga di sana. "Mereka yang sudah siap, mau menerima konsep ini," katanya kepada Tempo, Senin, 29 Oktober 2012.

Dia menjelaskan, total jarak dari sungai hingga ke bagian belakang rusun adalah 35 meter. Perinciannya, jarak dari sungai ke jalan inspeksi 17,5 meter, lebar jalan inspeksi 4 meter, lebar halaman rusun 2 meter. Sisanya selebar 11,5 meter adalah lebar bidang rusun.

Rusun sendiri dirancang terdiri atas lima lantai. Lantai dasar dikhususkan untuk lahan usaha warga. Empat lainnya untuk lahan tinggal. Ini mengingat sebagian besar warga memang bekerja di sektor informal, seperti pedagang dan buruh.

Penyusunan rusun akan dibuat zig-zag sehingga menyisakan ruang antar bangunan. Satu bangunan akan dibuat untuk satu RT. Artinya, tidak berdempet rapat seperti apartemen. "Zig-zag untuk mempertahankan suasana kampung dan agar udara lebih terbuka."

Kepemilikan rusun akan bersifat komunal. "Kalau mau keluar, ada perjanjian dengan warga sekampung." Di dalam setiap kampung susun akan dibentuk dewan perwakilan kampung. Setiap RT mengirim perwakilan, yaitu ketua RT, satu tokoh masyarakat, dan satu ibu rumah tangga untuk menjadi anggota dewan perwakilan kampung.

Pembangunan kampung susun diperkirakan makan waktu dua tahun. Selama jangka waktu itu, warga akan mengatur diri untuk saling menumpang sementara di rumah tetangganya. "Sementara wilayahnya dibangun, warga dapat tinggal di RT lainnya atau di rumah saudaranya."

ATMI PERTIWI

Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN

Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata

Rahasia Kisah Asmara W.R. Soepratman

Siasat Dagang Makelar Senjata

Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya