TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta akan menggunakan bakteri pengurai sampah di sungai-sungai Jakarta. "Bagus itu, bisa mengurai sampah pakai mikrobakteri pemakan sampah," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Sabtu 3 November 2012.
Bakteri pemakan sampah yang belum mau dia sebut namanya itu berasal dari Cina. Perusahaan yang membawa bakteri itu mempresentasikan ke Sekretariat Negara RI. Karena tertarik, Ahok--panggilan akrabnya--memanggil perusahaan itu untuk memaparkannya di Balai Kota. "Kami mau mendengarkan profesor-profesor itu. Kebetulan ada teman kenal, makanya saya undang," ujarnya.
Bakteri itu, kata dia, nantinya akan diletakkan di sungai serta kali kotor di Jakarta. Seperti di Cina, kabarnya bakteri tersebut bisa membuat sungai dan kali yang keruh menjadi bening. "Sungai-sungai kan jadi bening. Tanah berlumpur dan minyak di sana bisa jadi bagus. Yang nggak ada ikan jadi ada," ujar dia.
Kepala Dinas Kebersihan Jakarta, Eko Bharuna, mengatakan, meski bisa mengurai sampah, bakteri tersebut tidak mengandung racun. Dengan itu, sedimen sungai dan kali akibat sampah bisa teratasi. "Air yg hitam menjadi bening. Dimasukkan di dalam sungai. Menghilangkan bau," kata Eko.
Untuk melihat kemampuan bakteri itu, Eko mengatakan, perusahaan Cina bekerjasama dengan pemerintah daerah akan menguji coba dengan menyuntikkan bakteri sepanjang 1 kilometer di anak Kali Ciliwung dekat Istana Presiden RI. "Nanti lihat hasilnya seperti apa. Kalau bagus bisa semua dipakai. Waktunya tiga bulan," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler
Siapa Bilang Sulit Mengurus Surat Tilang?
Hujan, Jokowi Pantau Pintu Air Manggarai
Jakarta Selatan Siapkan Lokasi Kampung Deret
Duduki Lahan Arthaloka, 23 Orang Bersenpi Ditahan
Tiga Alasan Transjakarta Tak Maksimal Layani Warga
Transjakarta Angkut 299 Ribu Penumpang per Hari
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
2 hari lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
2 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
5 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
6 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
9 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
11 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
40 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
40 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
54 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
58 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca Selengkapnya