Kendaraan roda dua melintas diantara ratusan kendaraan beroda empat atau lebih yang tersendat akibat kecelakaan di kawasan Bekasi Timur jalan tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Paramayuda
TEMPO.CO , Jakarta - Lembaga swadaya masyarakat sekaligus pemerhati tata ruang kota, Ruang Jakarta for Urban Studies menyatakan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota yang direncanakan pemerintah lebih banyak membawa dampak buruk dibanding baik.
"Kami menolak proyek tersebut karena tidak berpihak akan kebutuhan transportasi umum dan kepentingan publik," ujar Program Director Ruang Jakarta, Elisa Sutanudjaja, Senin, 5 November 2012.
Elisa melanjutkan, salah satu dampak buruk dari pembangunan enam ruas jalan tol itu adalah memburuknya kesehatan warga yang tinggal di sekitar ruas. Ia berkata, kondisi enam ruas tol yang melayang membuat partikel polutan seperti timbal hitam dan debu akan berpindah ke permukiman yang selanjutnya dihirup masyarakat dan membuat mereka sakit.
"Terlebih lagi, berdasarkan hasil riset Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, biaya penyembuhan masyarakat akibat polusi di udara sudah mencapai Rp38 triliun. Apa perlu masyarakat menderita lagi dengan dibangunnya enam ruas jalan tol?" ujar Elisa tegas.
Ia menambahkan proyek pembangunan ruas tol dalam kota merupakan pemborosan. Seperti yang pernah diberitakan, nilai dari biaya konstruksi ruas tol ini mencapai Rp 42 triliun.
Ellisa berkata, daripada menghamburkan uang senilai Rp 43 trilyun untuk membangun ruas jalan yang justru menambah atau meratakan kemacetan, sebaiknya uang itu untuk mengoptimalkan transportasi publik. Dengan dana Rp 3 triliun, kata dia, pemerintah sudah bisa mengoptimalkan bus Transjakarta, memperbaiki halte Transjakarta, menambah koridor, serta melakukan peremajaan Kopaja dan Metromini.
"Bahkan, meskipun misalnya nanti Gubenur menyetujui dua ruas saja (Semenan-Sunter, Sunter-Bekasi Raya), itu akan tetap menyebabkan pemborosan sebesar Rp7 trilyun. Coba bayangkan apa saja yang bisa kita perbuat dengan uang sebegitu besar untuk transportasi publik," ujar Elisa.
Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center
1 hari lalu
Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center
PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga
Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025
2 hari lalu
Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025
Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).