Tanah Longsor, 45 Ribu Penumpang KRL Tak Terangkut
Editor
Pruwanto
Kamis, 22 November 2012 19:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tanah longsor di lintasan rel kereta kilometer 45, Cilebut, Kabupaten Bogor, menyebabkan kereta tujuan Bogor hanya beroperasi hingga Stasiun Bojong Gede. Akibatnya, penumpang tak bisa naik dari Stasiun Cilebut dan Bogor.
"Loket tiket di kedua stasiun itu pun kami tutup," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KRL Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa ketika dihubungi, Kamis, 22 November 2012. Padahal, menurut Eva, rata-rata, KRL dari tempatnya melayani 35 ribu penumpang dari Bogor dan 10 ribu penumpang dari Cilebut setiap hari.
Sekitar 45.000 penumpang dari kedua stasiun itu kini hanya bisa mengakses layanan kereta api dari Stasiun Bojong Gede. Begitu juga sebaliknya. Karena itu, dari Jakarta, pihak KCJ hanya menjual tiket relasi Jakarta-Depok seharga Rp 8.000. Tiket tersebut tetap dapat digunakan hingga Stasiun Citayam dan Stasiun Bojong Gede. Namun keberangkatan menuju Jakarta dari kedua stasiun itu tetap dikenai biaya Rp 9.000.
Eva mengakui, jadwal keberangkatan kereta relasi Bogor-Jakarta dan Depok-Jakarta akan terganggu selama rel tersebut belum pulih. "Tetapi jaraknya tak akan sampai satu jam," tutur Eva. Soalnya, menurut dia, ada sembilan rangkaian kereta yang tertahan di Stasiun Bogor.
Gangguan perjalanan tersebut juga membuat PT KCJ meniadakan rangkaian kereta khusus wanita untuk sementara waktu. "Selama masih gangguan, KRL khusus wanita akan difungsikan sebagai KRL reguler," katanya.
Selain itu, PT KCJ menyediakan mekanisme refund bagi penumpang. Pelanggan KRL Commuter Line yang sudah membeli kartu Commet atau kartu langganan bisa menarik dana yang sudah dibayarkan di awal bulan. "Penumpang yang tak bisa memakai kartunya bisa mendatangi loket di Stasiun Bogor dan Cilebut untuk menarik uang Rp 9.000 setiap hari," ujar Eva.
Sejak longsor kemarin, jalur menuju Stasiun Bogor dari Bojong Gede praktis lumpuh. Ribuan penumpang terbengkalai. "Perjalanan yang biasanya hanya 1,5 jam molor hingga 3 jam," tutur Lalitya, 23 tahun, salah satu pengguna layanan kereta. Dari Stasiun Bojong Gede, mereka masih harus menyambung angkot hingga Bogor. "Kalau penumpang ke Cilebut banyak yang akhirnya jalan kaki," katanya.
Ketidakpastian lamanya waktu perbaikan juga membuat sebagian penumpang bersiap mencari alternatif kendaraan hingga mencari tempat kos dekat kantornya. "Kabarnya sampai 21 hari, lebih baik saya cari tempat kos sementara waktu," tutur Cahyo, 23 tahun, pelanggan kereta lainnya.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler
Aktivis Ajak Warga Stop Nonton Metro TV Sehari
Besok, 40 Ribu Buruh Bekasi Bakal Kepung Jakarta
Jakarta di Ambang Banjir
Hari Ini, Demo Buruh Bakal Dikawal 700 Polisi
Tak Ada Kereta dari Bogor Hari Ini