KRL Mania: Rel Putus di Cilebut, PT KAI Ikut Andil

Reporter

Sabtu, 24 November 2012 22:28 WIB

Pekerja berusaha memperbaiki rel kereta yang ambles akibat tanah longsor di Kampung Babakan Sirna, Cilebut Timur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (22/11). Sebanyak 98 perjalanan kereta Bogor Jakarta dan Jakarta Bogor ditiadakan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas pengguna kereta rel listrik, KRL Mania, menilai rel kereta listrik yang putus akibat longsor di Cilebut Timur, Bogor, tak sepenuhnya faktor alam. Menurut juru bicara KRL Mania Agam Faturochman, dalam kasus rel yang rusak berat itu PT Kereta Api Indonesia juga punya andil dalam kejadian ini.

"Alam tentu sajak tidak bisa kita lawan. Tapi, kejadian di Cilebut itu sebenarnya bisa dicegah jika PT KAI sadar bahwa daerah itu rawan longsor," kata Agam, Kamis, 22 November 2012.

Dari dulu hingga sekarang, kata dia, jalur rel di Cilebut tidak dilindungi drainase sehingga kerap digenangi air saat hujan. Jika sadar, kata dia, PT KAI pasti sudah membuat drainase dan memperkuat struktur tanah tempat dibangunnya rel kereta.

Menurut dia, PT KAI kelihatan sekali mengacuhkan mitigasi (pengurangan) risiko bencana di jalur rel kereta. Menurut dia, rel itu ada di jalur tanah tinggi, kerap longsor, dan sering digenangi air. “Ini tak diperkuat dan dilengkapi dengan drainase ya pasti rusak sewaktu waktu," ujarnya.

Agam mengatakan tindakan mengacuhkan mitigasi risiko ini tak hanya terjadi di Cilebut. Tempat lainnya seperti di Kebayoran Lama, Manggarai, dan Sudirman, juga sama saja. Tiga jalur yang berada di wilayah rawan banjir itu tak dilengkapi drainase untuk mencegah gangguan ketika banjir atau hujan besar.

Adapun di Depok, kata dia, pohon tumbang kerap menggangu kerja kereta api sering terjadi. Tapi, kata dia, PT KAI tak belajar juga dari pengalaman. “Tidak berupaya memotong pohon pohon yang berpotensi tumbang," kata dia menambahan, “Karena ada saling lempar tanggung jawab antara PT KAI dan Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan.”

Sebelumnya, Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI, Sugeng Priyono, mengatakan terputusnya rel kereta jalur Bogor-Jakarta di Cilebut Timur disebabkan oleh meluapnya air Kali Baru Cilebut. Air bah masuk ke lintasan rel dan menyebabkan tanah di bawah rel longsor sedalam 12 meter. Akibatnya rel kereta rusak berat. “Betul-betul faktor alam,” kata dia.

Menurut dia, lokasi rel Cilebut itu bukan daerah rawan longsor. "Jalur ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Tapi, baru sekarang terjadi longsor," kata Sugeng, Kamis lalu.

ISTMAN MP

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

1 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

3 hari lalu

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Tingginya animo masyarakat menggunakan kereta api selama libur panjang kali ini, tak lepas dari kepastian jadwal dan tingkat ketepatan waktu perjalana

Baca Selengkapnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

4 hari lalu

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

Berikut ini jadwal KRL Jogja-Solo untuk tanggal 13-18 Mei 2024 lengkap dengan keberangkatan paling pagi hingga paling malam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

5 hari lalu

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

KAI mencatat jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata penumpang saat hari biasa.

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

7 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

7 hari lalu

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Kereta Api (KA) Pandalungan dengan sebuah minibus, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

8 hari lalu

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

8 hari lalu

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengoperasikan 6 kereta api tambahan untuk melayani penumpang KA jarak jauh pada periode libur panjang..

Baca Selengkapnya

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

9 hari lalu

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

Pengguna jalan harus mengalah pada kereta api di perlintasan sebidang untuk menghindari kecelakaan fatal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

9 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya