Produsen Sapi Terbesar Tangerang Terancam Tutup  

Reporter

Minggu, 25 November 2012 08:23 WIB

Pedagang daging sapi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Tangerang - Perusahaan penggemukan dan peternakan sapi terbesar di Tangerang, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), terancam tutup karena semakin menipisnya stok sapi. Swasembada daging sapi lokal yang digalakkan pemerintah diiringi dengan pembatasan impor sapi belum bisa berjalan karena perusahaan sulit mendapatkan sapi hidup, sementara permintaan sangat tinggi.

“Hukum ekonominya tidak berjalan. Permintaan tinggi, tapi stok terus menipis,” ujar Direktur PT Tanjung Unggul Mandiri, Sanko Hasan, saat ditemui Tempo di kandang TUM Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu.

Sanko mengatakan, semakin hari, populasi sapi di kandang mereka menurun hingga 70 persen. Kondisi ini, kata dia, memaksa perusahaan memangkas 200 dari 500 karyawannya dalam dua tahun terakhir ini. Stok sapi hidup di kandang PT TUM mencapai 8.300 ekor. Namun yang bisa dipotong hanya sekitar 25 persen. Padahal, dengan kandang seluas 50 hektare, seharusnya digunakan untuk kapasitas 35 ribu ekor sapi.

General Manager PT TUM Heroe Sinbad mengatakan, penjualan sapi hidup setiap hari dari PT TUM mencapai 70-80 ekor, yang diserap oleh delapan agen yang menjadi mitranya. Kemudian pasokan sapi itu dipotong di tiga RPH, yaitu Selapajang, Petir, dan Ciputat.

"Idealnya, setiap hari kami mendapat pasokan sekitar 40 ekor sapi, tapi untuk dapat 20 ekor per hari sangat sulit," ucapnya. Secara bisnis, kata Sanko, usahanya sudah mengalami penurunan. "Tapi, ibarat mandi kepalang basah, kami sekarang mencoba bertahan dan berharap jangan ada PHK lagi.”

Menurut Heroe, ancaman untuk menutup operasional penggemukan dan peternakan sapi yang berusia puluhan tahun itu sudah terasa sejak beberapa tahun terakhir ini. Pembatasan sapi impor yang dilakukan secara bertahap dan sulitnya mendapatkan sapi lokal membuat populasi sapi di perusahaan itu terus mengalami penurunan.

Menurut Heroe, pada 2008, pihaknya sempat mendapatkan kuota 82 ribu ekor sapi per tahun. Pada 2009, 81 ribu ekor, dan pada 2010 berkurang hingga 50 persen, yaitu 42 ribu ekor per tahun. Pada 2011, 52 ribu ekor sapi per tahun, dan pada 2012 hanya 21 ribu ekor. “Sekarang populasi yang ada hanya sekitar 30 persen dari kapasitas kandang,” katanya.

JONIANSYAH

Berita lain:
Harga Emas Melonjak ke US$ 1.750 Per Troy Ounce

Menteri Mari Elka Tampil di Ultah Kaskus

Ini 8 Aturan Bank Indonesia yang Baru

Penumpang Citilink Telantar

BI Umumkan Delapan Peraturan Baru

Berita terkait

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

38 hari lalu

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Beda Sikap Prabowo dan Ganjar tentang Impor Sapi,Calon Presiden Jangan Gagap Teknologi

7 Januari 2024

Terkini: Beda Sikap Prabowo dan Ganjar tentang Impor Sapi,Calon Presiden Jangan Gagap Teknologi

Berita terkini. Polemik perbedaan sikap Prabowo dan Ganjar terkait impor sapi perah, calon presiden diharap tidak gagap teknologi.

Baca Selengkapnya

Tidak Setuju Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

7 Januari 2024

Tidak Setuju Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

Ganjar Pranowo mengkritik gagasan Prabowo Subianto yang ingin impor 1,5 juta sapi perah. Ganjar usul kembangkan ternak dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Impor 1,5 Juta Ekor Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kita Bicara Kemandirian Ekonomi

6 Januari 2024

Prabowo Berencana Impor 1,5 Juta Ekor Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kita Bicara Kemandirian Ekonomi

Ganjar Pranowo menilai kemandirian ekonomi lebih penting dari rencana Prabowo Subianto impor sapi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mau Impor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis, Berapa Anggarannya?

5 Januari 2024

Prabowo Mau Impor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis, Berapa Anggarannya?

Capres Prabowo Subianto menyatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis. Berapa kira-kira kebutuhan anggarannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Program Susu Gratis, Ekonom: Hati-hati, Ketergantungan Susu Impor Bisa Naik

5 Januari 2024

Prabowo Janji Program Susu Gratis, Ekonom: Hati-hati, Ketergantungan Susu Impor Bisa Naik

Rencana Prabowo Subianto membuat program susu gratis berpotensi meningkatkan ketergantungan Indonesia pada susu impor.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Impor Sapi Perah 1,5 Juta Ekor, Ini Kata Asosiasi Peternak

5 Januari 2024

Prabowo Ingin Impor Sapi Perah 1,5 Juta Ekor, Ini Kata Asosiasi Peternak

Capres Prabowo Subianto mengatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis. Bagaimana kata perhimpunan peternak?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Dukung Rencana Luhut Impor Sapi dari Brazil

31 Agustus 2023

Mendag Zulhas Dukung Rencana Luhut Impor Sapi dari Brazil

Luhut berencana mengimpor sapi hidup dan anak sapi untuk meredam kenaikan harga daging sapi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

16 Agustus 2023

Sepakat Impor Sapi dari Brazil, Luhut Prediksi Harga Daging pada Maret 2024 di Bawah Rp 100 Ribu

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia telah sepakat mengimpor sapi dari Brazil.

Baca Selengkapnya

Impor Pangan, Ini 5 Negara Pemasok Daging Sapi Ke Indonesia

4 Agustus 2023

Impor Pangan, Ini 5 Negara Pemasok Daging Sapi Ke Indonesia

Indonesia kerap melakukan impor pangan termasuk sapi. Tak hanya Australia, ini deretan negara-negara pemasok daging sapi ke Indonesia

Baca Selengkapnya