Hari HAM, Waria Minta Pekerjaan ke SBY  

Reporter

Senin, 10 Desember 2012 14:45 WIB

Warga mengantre untuk mengikuti potong rambut gratis dalam acara Bakti Sosial Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO) di Ledok Code, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (29/11). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah waria yang tergabung dalam Forum Komunikasi Waria se-Indonesia (FKWI) menggelar unjuk rasa untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusi, 10 Desember, di depan Istana Negara, Senin, 10 Desember 2012. Mereka meminta pemerintah untuk menghargai keberadaannya, termasuk hak untuk mendapat pekerjaan yang layak.

"Hak kami sebagai kelompok minoritas terabaikan. Kami sering dijadikan bahan olok-olokan, bahkan kami sering dirazia oleh kelompok-kelompok tertentu," kata Ketua Forum Komunikasi Waria se-Indonesia, Yulianus Rettoblaut.

Menurut dia, dalam soal pekerjaan, pengusaha masih pilih kasih setelah melihat kondisi fisik para waria. “Padahal kami memiliki kemampuan yang sama," ujar Mami Yulie.

Yulianus, atau akrab disapa Mami Yulie, mengatakan Forum Komunikasi Waria se-Indonesia adalah lembaga berbadan hukum. Karena itu, kata dia, suara mereka dapat mewakili seluruh anggotanya. Menurut Mami Yulie, kelompok waria ini hingga kini menghimpun 8,3 juta waria yang tersebar di seluruh Indonesia. Rata-rata anggotanya bekerja sebagai pengamen, pekerja salon, bahkan pengacara.

“Dengan kondisi fisik yang sedikit berbeda dengan pria normal, mereka susah untuk mencari pekerjaan yang diinginkan. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan cenderung dibiarkan begitu saja,” ujarnya

Nanda, anggota Forum Komunikasi Waria dari Jakarta, mengatakan waria kerap mengalami ketidakadilan. Karena itu, kata dia, tidak jarang di antara rekan-rekannya terpaksa terjerumus dalam dunia hitam seperti prostitusi dan tindakan kriminal. "Kami mohon Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyediakan akses mendapatkan perkerjaan yang layak bagi kami. Jangan biarkan kami berbuat yang macam-macam," ujar Nanda.

Dalam catatan Forum Komunikasi Waria, DKI Jakarta merupakan kota yang paling banyak memiliki warga waria. Selanjutnya di Kota Makasar, Sulawesi Selatan, Surabaya, Jawa Timur, dan kota-kota besar lainnya.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terpopuler lainnya:

Andi Mallarangeng Terkenal Kikir

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Gaya Mewah Djoko Susilo, Nunun, dan Miranda

Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut

Mubarok Akui Partai Demokrat Semrawut

HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

11 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

38 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

43 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

44 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

51 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya