TEMPO.CO, Bekasi - Calon wali kota Bekasi yang kalah dalam hitung cepat (quick count), menduga telah terjadi kejahatan sistematis yang mengakibatkan angka partisipasi pemilih dalam pilkada Kota Bekasi sangat rendah, atau hanya 48,81 persen.
Indikasi kejahatan itu terlihat dari banyaknya undangan yang tidak sampai ke pemilih. "Ini jelas-jelas kejahatan sistematis," kata Shalih Mangara Sitompul, calon nomor urut 1 dari jalur perseorangan, kepada Tempo, Ahad, 16 Desember 2012.
Namun, Shalih tak menyebutkan kubu yang melakukan kejahatan tersebut. "Saya tidak mau ambil pusing," kata dia.
Shalih hanya prihatin terhadap pelaksanaan pilkada Kota Bekasi yang dinilainya tidak murni sebagai proses demokrasi. Dia berjanji akan menerima apa pun hasilnya, dan tidak akan melakukan gugatan hukum, meski memiliki bukti bahwa ada banyak pemilih tak memperoleh undangan ke TPS.
"Kita hanya melihat dan menyadari sesungguhnya Kota Bekasi di ambang keterpurukan," kata dia. Kehadiran calon independen dalam pilkada Kota Bekasi, Shalih menjelaskan, berangkat dari niat memperbaiki Kota Bekasi, bukan untuk merusaknya.
Meski tidak berada di lingkaran kekuasaan, dia yakin masih bisa berperan untuk kebaikan masyarakat Kota Bekasi dari sektor lain. "Saya hanya menyayangkan tingkat partisipasi pemilih sangat tidak signifikan," kata Ketua Persatuan Advokad Indonesia (Peradi) Kota Bekasi itu.
Calon wali kota Bekasi dari nomor urut 5, Awing Asmawi, terang-terangan menuding calon inkumben berperan dalam kejahatan sistemik itu, sehingga partisipasi pemilih tidak mencapai separuh dari jumlah keseluruhan pemilih yang jumlahnya 1,6 juta jiwa lebih.
"Siapa lagi yang bisa mengkondisikan keadaan seperti ini kalau bukan penguasa, inkumben, meski hal itu harus dibuktikan terlebih dahulu?" kata Awing.
Awing mengaku memiliki banyak bukti terkait dengan banyaknya pemilih yang tidak memperoleh undangan ke TPS, sehingga mereka batal menyampaikan hak pilihnya.
Dalam waktu dekat, Awing akan menanyakan masalah tersebut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi sebagai penyelenggara. "Meski tidak ada payung hukum soal batasan partisipasi pemilih, saya melihat pilkada Kota Bekasi ini kurang legitimasi," kata dia.
Angka golput (golongan putih) dalam pilkada Kota Bekasi meningkat dari Pilkada 2008 lalu. Berdasarkan hasil hitungan cepat Citra Publik Indonesia (CPI)-Lingkaran Survei Indonesia Grup (LSI), angka golput tahun ini sebesar 51,19 persen, naik dari angka golput 2008 sebesar 36 persen dari total pemilih 1,1 juta jiwa.
Berdasarkan hasil hitung cepat CPI-LSI, Rahmat Effendi-Ahmad Syikhu yang diusung Partai Golkar, PKS, PKB, dan Hanura, memperoleh 43,87 persen suara, Dadang Mulyadi-Lucky Hakim 25,56 persen, Sumiyati Mochtar Mohamad-Anim Imamuddin 19,81 persen, Shalih Mangara Sitompul-Anwar Anshori Mahdum 5,49 persen, dan Awing Asmawi-Andi Zabidi memperoleh 5,27 persen.
HAMLUDDIN
Berita terkait
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi
17 hari lalu
Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKaesang Jadi Ketua Umum PSI, Kader di Kota Bekasi Diklaim Langsung Bertambah Ribuan
3 Oktober 2023
Penetapan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diklaim menimbulkan dampak positif bagi DPD PSI Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024
7 Agustus 2023
KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)
Baca SelengkapnyaPAN Siapkan Pasha Ungu Maju Pilkada Kota Bekasi 2024
18 Juli 2023
Sekretaris DPD PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafied berharap Pasha Ungu bisa maju dalam pemilihan wali kota.
Baca SelengkapnyaPilkada Kalsel : Denny Indrayana Nomor 2, Sahbirin Nomor 1
24 September 2020
Komisi Pemilihan Umum Daerah Kalimantan Selatan mengundi nomor pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada 2020.
Baca SelengkapnyaVicky Prasetyo Daftar Jadi Calon Wakil Bupati Pohuwato Gorontalo
24 Februari 2020
Mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati lewat jalur independen, Vicky Prasetyo berjanji menyebarkan cinta untuk masyarakat Pohuwato, Gorontalo.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Tunda Putusan Bawaslu, Muhammad Taufik Akan Kembali Gugat
4 September 2018
Ketua KPU DKI Betty Idroos mengatakan, penundaan kasus Muhammad Taufik itu didasarkan pada surat edaran KPU pusat.
Baca SelengkapnyaBawaslu Loloskan Taufik Gerindra, KPU DKI Tunggu Putusan MA
4 September 2018
Taufik Gerindra, mantan napi korupsi, diloloskan sebagai bakal caleg oleh Bawaslu, KPU DKI masih nunggu putusan MA.
Baca SelengkapnyaRahmat Effendi Menang Telak, KPU Bekasi Tunggu Gugatan Nur - Adhy
7 Juli 2018
Pasangan nomor urut 1 Rahmat Effendi-Tri Adhianto memperoleh 697.634 suara sedangkan pasangan urut 2 Nur- Firdaus hanya memperoleh 335.900 suara.
Baca SelengkapnyaDua Orang Sempat Ditangkap di Pilkada Kota Bekasi, Siapa Mereka?
29 Juni 2018
Sebanyak dua orang sempat ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana Pilkada Kota Bekasi pada Rabu 27 Juni 2018 lalu.
Baca Selengkapnya