Terdakwa pembunuh Ayung, John Refra (John Kei) saat menghadiri pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, (4/12). John Kei dituntut hukuman pidana 14 tahun penjara. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Seratus lebih orang berdemonstrasi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jalan Gajah Mada, Kamis siang, 27 Desember 2012. Mereka mendesak majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa John Kei. Hari ini, majelis hakim membacakan vonis untuk terdakwa John Kei.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta majelis hakim yang menyidang John Kei agat tak takut menjatuhkan hukuman yang berat. Bagi mereka, John adalah teroris. "Berikan hukuman mati atau seumur hidup," kata koordinator unjuk rasa melalui pengeras suara. Pada sidang sebelumnya, massa pro-John Kei yang berunjuk rasa.
Massa berdemontrasi di sebelah kiri gedung karena mereka tak mampu mencapai bagian depan gedung pengadilan yang dipenuhi kendaraan taktis, kendaraan penyemprot air, dan ratusan personel kepolisian yang berjaga.
Ayung ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 26 Januari 2012, dengan 32 luka tusuk di bagian leher, perut, dan pinggang. Pembunuhan ini diduga dilatarbelakangi soal permintaan saham oleh John Kei yang tidak dipenuhi oleh Ayung.