Orang Tua Murid SMPN 56 Berharap Nurlaila Bebas

Reporter

Editor

Jumat, 23 Juli 2004 11:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Orang tua murid SMPN 56 Melawai berharap Nurlaila dapat terhindar dari jerat hukum. "Kami berharap Bu Nurlaila tidak dihukum karena alasan polisi terlalu mengada-ada," kata Teuku Primaheron pada Tempo News Room, Jumat (23/7). Teuku menyatakan tuduhan Nurlaila telah melakukan pemalsuan raport menurutnya sebagai pengisian raport dilakukan sebagai tugas Nurlaila sebagai guru. Sedangkan mengenai tudingan Nurlaila mengadakan pendidikan ilegal bagi Teuku Primaheron terasa janggal. "Bukankan belum ada keputusan hukum tetap yang menegaskan hal tersebut, kami masih melakukan upaya hukum.Teuku adalah orangtua dari Cut Utia Prima lulusan SDN 04 Bintaro pagi. "Saya menyekolahkan anak saya disini karena saya simpati dengan perjuangan bu Nurlaila," kata Teuku. Dia juga menambahkan putrinya juga sangat ingin bersekolah di SMPN 56. "Saya tidak memaksa putri saya bersekolah disini, dia mau setelah melihat di televisi saat sekolah ini digembok," ujar Teuku. Senada dengan Edi orang tua dari Aninditya Widyaputri mengatakan bahwa tuduhan yang dilakukan polisi tidak tepat. Edi mengatakan tidak seharusnya Nurlaila dihukum dan dia mendukung perjuangan Nurlaila. "Saya juga tidak setuju kalau dibilang telah mengeksploitasi anak," ucapnya. Menurutnya selama ini mereka tidak pernah mengeksploitasi anak atau murid SMPN 56. Edi juga tidak mengkhawatirkan mengenai kemungkinan adanya hambatan dalam pendidikan putrinya. "Saya sudah tidak percaya dengan Pemda," ucapnya. Menurutnya dulu pemda DKI pernah menjanjikan dapat menyekolahkan di SMP manapun saat akan dilakukan pengusiran SMPN 56. Namun Edi mengaku telah mencari SMP di wilayah Kebayoran dan ternyata tidak diterima oleh kepala sekolah di Kebayoran. "Biarpun saya disuruh bayar saya mau tapi ternyata tidak diperbolehkan,"ucapnya. Sejak itu tambah Edi, putrinya malah bersikeras tetap bersekolah di SMPN 56.Seperti diberitakan, Nurlaila Kamis (22/7) kemarin kembali diperiksa polisi dari Polda Metro Jaya dengan tuduhan menggelar pendidikan illegal dan pemalsuan dokumen (raport). Pemeriksaan saat itu berlangsung sekitar 8 jam dan baru berakhir pada pukul 21.00 wib. Muhamad Fasabeni ? Tempo News Room

Berita terkait

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

5 jam lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

2 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

4 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

8 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

8 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

8 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

8 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

9 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

9 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya