120 Ton Daging Sapi Busuk Dimusnahkan

Reporter

Editor

Jumat, 23 Juli 2004 19:08 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi: Meskipun lamban ditangani sehingga membusuk karena terlalu lama ditahan di Unit Terminal Peti Kemas II Tanjung Priok, akhirnya 120 ton daging sapi impor asal Amerika Serikat dimusnahkan, Jumat (23/7). Namun, pengusaha yang mendatangkan daging itu belum ditindak. Tindakan pemusnahan daging impor asal negara AS yang diduga mengandung penyakit sapi gila itu disaksikan Tim Terpadu Pelabuhan Tanjung Priok, Badan Karantina dan Ditjen Bea dan Cukai. Daging yang sudah membusuk itu dibakar di lahan Instalasi Karantina Hewan Jalan Raya Kampung Utan Setu, Rawa Banteng, Bekasi.Menurut pejabat Ketua Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok Sudirman Ghani, daging sapi yang dimusnahkan itu milik dua buah perusahaan. Tiga kontainaer daging milik PT. PCU dan dua kontainer lagi milik PT. CU. "Daging itu ditahan di pelabuhan karena berasal dari negara yang dagingnya tidak boleh di impor ke kita," kata dia.120 ton daging sapi itu, kata Sudirman adalah daging legal sebab kedua perusahaan pengimpornya telah memenuhi semua persyaratan impor. Namun, daging ditahan karena pada waktu itu, daging asal AS tidak boleh dibawa ke Indonesia. "Dikuatirkan penyakit sapi gila akan merambah ke Indonesia," kata dia.Daging itu ditahan karena larangan impor daging sapi dari AS masih berlaku. Waktu itu, kedua perusahaan itu melanggar Peraturan Menperindag nomor 757/MPP/Kep/12/2003 tangal 31 Desember 2003 tentang Larangan Impor sementara Hewan Ruminansia dan Produk turunannya asal Amerika Serikat.Meskipun dagingnya dimusnahkan, namun kedua pengusaha itu tidak ditindak tegas. Sebab, kata Sudirman, dengan dimusnahkannya daging itu sudah cukup membuat pengusahanya kapok. "Tentu perusahaannya sudah kapok, karena dagingnya sudah dimusnahkan, pengusahanya belum ditindak," kata Sudirman.Daging sapi yang dimusnahakn ini merupakan bagian dari 22 kontainer yang ditahan aparat Bea Cukai. Saat ini, kata Sudirman, di Unit Terminal Peti Kemas II Tanjung Priok masih ada tujuh kontainer lagi yang ditahan. "Sekarang belum tahu gimana, tapi masih dalam proses hukum," ujar Sudirman.Mengenai keterlibatan Bea Cukai dengan lolosnya berton-ton daging ke pasaran, Sudirman tidak mau menjawabnya. Alasannya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan bekerjasama dengan aparat.Bea Cukai menyanggah disebut lamban menangani daging impor tersebut, karena mereka juga menunggu proses hukum. Siswanto - Tempo News Room

Berita terkait

Menjadi Sorotan Publik, Ini Sederet Mantan Pejabat Bea Cukai yang Terjerat Kasus

1 hari lalu

Menjadi Sorotan Publik, Ini Sederet Mantan Pejabat Bea Cukai yang Terjerat Kasus

Sejak Direktorat Jenderal Bea Cukai ramai disorot akibat impor barang, sejumlah pejabatnya juga ramai diberitakan terseret kasus hukum.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

2 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

3 hari lalu

Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor

Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

4 hari lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

5 hari lalu

Usai Viral, Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk

Sebelumnya, viral kabar pengenaan biaya bea masuk terhadap peti jenazah WNI dari luar negeri. Ini kata Bea Cukai sekarang.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

17 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

17 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

17 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya