Tukang becak membawa penumpangnya melintasi genangan banjir rob yang melanda kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (23/1). Dalam seminggu terakhir, banjir rob akibat air laut pasang dan tanggul yang jebol menggenangi kawasan tersebut dan mengganggu aktivitas warga sementara Pemprov DKI berusaha menanganinya dengan perbaikan tanggul. ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO , Jakarta - Menurut data yang diperoleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak pasang air laut akan terjadi pada 26-28 Januari 2013 mendatang. “Tidak tahu-tahu tinggi mendadak,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Januari 2013.
Kondisi ini, lanjut Mulyono, jika sampai melimpas ke daratan di Jakarta Utara, maka proses surutnya akan memakan waktu lama. “Karena Jakarta Utara 40% wilayahnya kan dibawah permukaan laut,” kata Mulyono menjelaskan. Namun Mulyono tidak dapat memastikan seberapa luas wilayah yang akan terkena dampak tingginya air laut ini.
Ia menjelaskan, semuanya tergantung tipografi masing-masing wilayah. Mulyono mengatakan daerah pantai tidak selalu lebih rendah, ada beberapa yang menurutnya cukup tinggi. “Tapi yang jelas akan ada genangan,” kata dia.
Selanjutnya Mulyono menjelaskan tentang proses alam yang menyebabkan puncak pasangnya air laut ini adalah karena posisi Bulan, Bumi dan Matahari yang berada dalam satu garis. Kondisi ini membuat tarik menarik antar planet lebih kuat. “Dan yang paling mudah ditarik ya air laut, karena relatif lebih mudah bergerak,.” jelas Mulyono.