TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus tabrakan maut di Tol Jagorawi pada awal tahun ini, Rasyid Rajasa, keberatan atas keterangan saksi petugas Jasa Marga, Unggul Budi Raharjo. Rasyid mengatakan tak pernah mengeluarkan kata-kata bahwa dirinya bersalah seperti yang didengar Unggul.
"Saya bilang bertanggung jawab, tapi tidak bilang bersalah," ujar Rasyid di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2013. Sebelumnya dalam sidang, saksi Unggul mengatakan mendengar Rasyid berbincang dengan seseorang dan berkata, "Saya bersalah dan bertanggung jawab."
Selain itu, ada sejumlah hal lain yang membuat Rasyid keberatan dari kesaksian Unggul. "Mobil saya tidak hancur seperti yang disampaikan saksi," ujarnya. Majelis hakim buru-buru meralat, "Saksi tak pernah bilang hancur, hanya rusak."
Keberatan lain dari Rasyid adalah tudingan yang mengatakannya mengantuk. "Saya tidak mengantuk," ujarnya. Unggul menyanggah keberatan ini, "Saya tidak pernah menyebut (Rasyid) ngantuk," ujarnya. Dalam kesaksiannya, Unggul memang tak pernah berasumsi mengenai kondisi Rasyid saat mengendarai mobilnya.
Rasyid, anak Hatta Rajasa, menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur sejak minggu lalu. Ia diseret ke meja hijau setelah mobilnya menabrak mobil omprengan di tol Jagorawi. Dalam kecelakaan itu, dua orang tewas, yakni Harun, 57 tahun, dan balita berumur 14 bulan, M Raihan.
Rasyid didakwa melanggar Pasal 310 ayat (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan karena kelalaiannya mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia. Rasyid diancam dengan hukuman penjara selama 6 tahun dan denda Rp 12 juta.
M. ANDI PERDANA
Berita terpopuler lainnya:
Yusril: Andrea Hirata Dipojokkan
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebritas Berpakaian Terburuk
Kata Andrea Hirata Soal Tudingan ke Laskar Pelangi
Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata
BNN: Raffi Ahmad Pecandu
Daftar Calon Pengganti Ronaldo di Madrid
Berita terkait
Profil Yustinus Soeroso Pemilik PO Bus Rosalia Indah, dari Kondektur sampai Perusahaan Otobus Terkaya
20 hari lalu
PO bus Rosalia Indah alami kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaRosalia Indah Buka Suara Soal Kecelakaan Bus di Tol Batang-Semarang
22 hari lalu
Kepolisian Republik Indonesia telah menetapkan supir bus Rosalia Indah sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah
23 hari lalu
Seluruh korban terjamin UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja Jamin Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah
23 hari lalu
Jasa Raharja akan menjamin seluruh penumpang korban kecelakaan bus Rosalia Indah, di KM 370 A, Tol Batang - Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 370 Tol Batang, Polda Jateng Sebut Sopir Bus Rosalia Indah Berpotensi Tersangka
24 hari lalu
Kakorlantas mengatakan, polisi telah menurunkan tim Traffic Accident Analysis Polda Jawa Tengah untuk olah TKP kecelakaan bus itu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah, Polda Jateng Sebut Ada 2 Balita di Antara 7 Korban Tewas
24 hari lalu
Kabid Humas Polda Jateng mengatakan, sopir bus Jalur Widodo (44) berpotensi menjadi tersangka kecelakaan bus Rosalia Indah karena kelalaiannya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kondektur juga Jadi Korban Tewas
24 hari lalu
Kepolisian telah mengidentifikasi 7 korban meninggal dalam kecelakaan bus Rosalia Indah di KM370 Tol Batang-Semarang tersebut.
Baca Selengkapnya7 Orang Meninggal dan 20 Luka dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang, Ini Daftarnya
24 hari lalu
Sebanyak tujuh orang menjadi korban dalam kecelakaan tunggal Bus Rosalia Indah di jalur Tol Semarang-Batang KM 370
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Batang, Kakorlantas Libatkan Tim TAA Polda Jawa Tengah
24 hari lalu
Dugaan awal penyebab kecelakaan bus Rosalia Indah di Tol Batang karena sopir bus mengalami microsleep.
Baca SelengkapnyaHatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres
25 hari lalu
Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.
Baca Selengkapnya