Pilot menerbangkan pesawat Hercules dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (28/1). Operasi TMC yang dilakukan sejak Sabtu (26/1) ini, bertujuan untuk mendistribusikan dan mengurangi curah hujan di Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi seluruh wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hari ini, Jumat, 22 Februari 2013, dari pagi, sore, hingga malam. Untuk mencegah terjadinya banjir yang ditimbulkan dari hujan tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan TNI Angkatan Udara, melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Peneliti meteorologi tropis BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan, modifikasi cuaca dilakukan dengan menabur 8 ton bahan kimia sejenis garam di sekitaran wilayah Selat Sunda. "Tetap kami lakukan (modifikasi cuaca). Hari ini kemungkinan 8 ton garam akan disemai di atas awan wilayah Selat Sunda," kata Tri saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Februari 2013. Penyemaian dilakukan dengan menggunakan satu pesawat Hercules dan satu Cassa.
Menurut dia, modifikasi cuaca akan terus dilakukan hingga akhir Februari karena hujan diperkirakan masih akan terjadi. "Masih terus kami lakukan karena diprediksi hujan akan semakin tinggi sampai akhir Februari," ujarnya.
Proyek ini memang dimandatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo agar Jakarta tidak terendam banjir di musim hujan ini. BPPT menggandeng TNI-Angkatan Udara untuk menyukseskan program ini. Salah satu bentuk kegiatannya adalah menabur garam di angkasa untuk mempercepat hujan. Namun, hingga sekarang, hanya satu Hercules dan satu Cassa yang diterjunkan. Biasanya, pesawat berangkat pukul 10.00 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma. Dari sana pesawat melesat ke arah gumpalan awan untuk memecahnya jadi hujan.