Nasabah Tertipu Investasi Emas Triliunan Rupiah
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Kamis, 28 Maret 2013 06:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta--Sebanyak 30 nasabah warga Jakarta tertipu investasi emas bodong yang dilakukan PT Graha Arta Mas Abadi (GAMA), yang terletak di Kawasan Sentra Bisnis Ruko Mal Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Diperkirakan emas yang berhasil digondol dari seluruh nasabah mencapai 900 kilo gram.
MM, 40 tahun, salah satu korban penipuan investasi emas tersebut mengatakan, pertama kali ikut bergabung dalam bisnis itu berasal dari informasi rekannya yang mengaku telah berhasil dengan imbalan bagi hasil cukup menarik. “Kami dijanjikan imbalan sebesar 2 persen dari setiap modal yang disertakan,” ujarnya, Rabu, 27 Maret 2013.
Awalnya, pembagian hasil selama dua bulan pertama berjalan lancar sebesar Rp 1,4 juta dari modal yang disertakan sebesar Rp 70 juta Desember tahun lalu, namun memasuki bulan ketiga, jatah imbalan yang dijanjikan mulai tersendat.
“Memang ada sebagian nasabah yang sudah terima (imbalannya), namun tidak sedikit yang belum terima sampai sekarang,” kata dia. “Kami sudah konfirmasi ke perusahaan itu, katanya lagi diproses, tapi sampai sekarang belum juga dibayar,”.
L, 30 tahun, korban lainnya menyatakan hingga kini banyak dana nasabah belum dibayarkan pihak perusahaan, padahal kesepakatan yang diberikan telah jatuh tempo pada 16 Maret lalu. “Saya dengar-dengar ada 900 kilogram emas yang diambil mereka,” ujarnya.
Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat ini mengakui telah berinvestasi selama 8 bulan terakhir sebanyak 600 gram atau senilai Rp 419 juta, sementara imbalan hasil yang dijanjikan mencapai 2,5 persen setiap bulan. “Kerugian keseluruhan saya belum tau pasti, saya berharap pihak perusahaan dapat mengembalikan uang nasabah, paling tidak modal kami,” kata dia.
MM menambahkan, hingga kini tak kurang dari 30 nasabah telah melaporkan kasus penipuan tersebut ke pihak kepolisian sektor Kelapa Gading, diprediksi jumlah nasabah mencapai ratusan orang dengan kerugian mencapai triliunan rupiah.
“Biasanya pembayarannya lancar melalui transfer rekening, namun sekarang macet bahkan kantornya sudah disegel polisi,” ujar warga yang tinggal di Matraman, Jakarta Timur itu.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal saat dimintai penjelasanya mengatakan hingga kini lembaganya masih mendalami dan menyelidiki ihwal puluhan warga tersebut. “Kami masih menyelidiki laporan tersebut,” ujarnya singkat tadi malam.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Populer:
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak
Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya
Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'
Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo