Sejumlah kendaran berusaha melintasi banjir di kawasan Tambak, Jakarta, Kamis (29/4). Hujan deras yang menlanda ibukota membuat sabagian ruas jalan di genangi air setinggi 50 cm dan mengakibatkan kemacetan. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta--Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menutup jalur lalu lintas jalan Tambak mulai 19 April 2013 sampai 30 Juni 2014. Penutupan itu disebabkan pembangunan penambahan Daun Pintu Air Ciliwung untuk Optimalisasi BKB (Banjir Kanal Barat) dan Kali Ciliwung.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan penutupan jalur terpaksa dilakukan sebab pembangunan proyek tersebut menggunakan badan jalan tersebut. "Terdiri dari dua lajur satu arah dari Manggarai menuju Proklamasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 April 2013.
Akibat penutupan itu, lalu lintas dari arah Jalan Sultan Agung dan Jalan Minangkabau yang akan menuju Jalan Proklamasi dan Jalan Matraman, diarahkan melalui Jalan Tambak atau underpass baru (sisi timur) atau Jalan Cik Ditiro-Jalan Diponegoro.
Untuk mendukung pengaturan lalu lintas tersebut, pemerintah segera melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan, pemasangan rambu-rambu petunjuk, serta penempatan petugas pengaturan.
"Pengguna jalan dihimbau agar dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan dan mengutamakan keselamatan di jalan," kata Pristono.