TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum Jakarta akan mendampingi pedagang di Stasiun Pasar Minggu untuk mengadukan tindak kekerasan yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia. Kekerasan itu terjadi saat petugas PT KAI menertibkan pedagang di area Stasiun Pasar Minggu, tiga hari lalu. "Akibat kekerasan itu, belasan pedagang luka-luka," ujar tim LBH dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu, 20 April 2013. Rencananya pelaporan akan dilakukan hari ini ke Polda Metro Jaya.
Penertiban pedagang di Stasiun Pasar Minggu itu adalah bagian dari rencana PT KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. PT KAI mengusir pedagang dari area stasiun karena dinilai mengganggu kenyamanan penguna kereta. Langkah yang sama sudah dilakukan sebelumnya di beberapa stasiun lain. PT KAI menargetkan, dengan penertiban ini, kualitas pelayanan meningkat dan jumlah penumpang bisa mencapai 1,2 juta pada 2018. "Ini untuk memberi keleluasaan bagi penumpang agar lebih nyaman," ujar juru bicara PT. KAI Daerah Operasional I, Agus Sutijono.
Pembongkaran lapak di stasiun Pasar Minggu dilakukan sejak dua hari lalu. Ada sekitar 89 lapak dan kios pedagang yang dibongkar. Pembongkaran berlangsung ricuh karena pedagang dibantu mahasiswa melawan sekitar 900 petugas pengamanan PT KAI yang menghancurkan lapak dagangan mereka. Akibat perlawanan itu, seorang pedagang dikabarkan meninggal karena terkena serangan jantung. Adapun seorang pedagang mengalami patah tangan karena melawan petugas. Namun kabar itu dibantah Agus Sutijono
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan
28 hari lalu
Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024
Baca SelengkapnyaPemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup
20 Januari 2024
Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?
30 November 2023
Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).
Baca SelengkapnyaKenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?
16 November 2023
Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?
Baca SelengkapnyaSiswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel
7 November 2023
Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.
Baca SelengkapnyaSetelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi
2 Oktober 2023
Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.
Baca SelengkapnyaOrmas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi
23 Agustus 2023
Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.
Baca SelengkapnyaRencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal
7 Agustus 2023
Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.
Baca SelengkapnyaMeski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan
2 Juni 2023
Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.
Baca SelengkapnyaProtes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk
21 Mei 2023
Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.
Baca Selengkapnya