Jokowi Didesak Beri Subsidi Kereta Komuter

Sabtu, 4 Mei 2013 18:58 WIB

KRL Commuter Line. ANTARA/Paramayuda

TEMPO.CO, Jakarta - Koordintor Forum Kereta Api dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, mendesak Gubernur Jakarta Joko Widodo untuk memberikan subsidi kepada kereta komuter. Tujuannya untuk lebih memaksimalkan pelayanan kereta komuter.

"Ketentuan ini sah karena diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian," kata Djoko kepada Tempo seusai sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 4 Mei 2013.

Menurut Djoko, langkah pemberian subsidi lebih rasional dibandingkan akuisisi. Alasannya, proses akuisisi lebih membutuhkan dana dan tenaga yang besar. Sesuai UU, pemda bisa saja mengambil alih sebuah badan usaha yang berfungsi memberikan pelayanan publik untuk warganya.

Opsi akuisisi PT KRL Jabodetabek, kata Djoko, akan lebih mahal. Selain itu, Pemda DKI juga harus membentuk badan sendiri yang mengurusnya. "Memang ada klausul di UU Kereta Api yang menyatakan bahwa operator tidak selalu PT Kereta Api Indonesia," katanya.

Hanya, dia tak setuju jika klausul itu jadi dasar untuk mengakuisisi atau mengadakan sebuah badan baru yang bergerak di kereta api. "Lebih baik maksimalkan yang ada," katanya.

Subsidi dari pemerintah daerah kepada kereta api, Djoko melanjutkan, pernah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Jawa Timur. Dengan subsidi, selama dua pekan masa lebaran, Gubernur Jatim Soekarwo bisa menggratiskan kereta dengan jurusan tertentu.

Langkah ini, Djoko melanjutkan, bisa ditiru oleh Jakarta. "Subsidi bisa diarahkan ke tiket kereta rel listrik misalnya," ujar dia. Dengan adanya subdisi itu, kata dia, pemerintah bisa menghapuskan kereta komuter ekonomi, tanpa merugikan warga miskin yang sebelumnya tak bisa bayar tiket KRL AC.

Direktur PT Kereta Commuter Jabodetabek Tri Handoyo sepakat dengan wacana ini. Dia mengakui bahwa permasalahan utama yang menghalangi penghapusan KRL ekonomi adalah soal tiket bagi warga tak mampu."Dengan subsidi ke tiket maka semua orang bisa naik AC. Kalau sudah begitu, kereta ekonomi bisa dihilangkan," katanya.

SYAILENDRA


Topik Terhangat:
Harga BBM |
Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg

Berita Terpopuler:
Lenka Idolakan Shena X Factor Indonesia

Lurah Warakas Jadi Makelar Rusun Sejak 2009

Ayu Azhari Kembalikan Uang Ahmad Fathanah ke KPK

Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah

KPK Dalami Wanita Lain Penerima Duit Fathanah

X-Factor, Ariel Noah Dukung Fatin Shidqia

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

13 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

20 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

22 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya