Ruang Buruh Panci Lebih Buruk dari Sel Penjara

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 09:22 WIB

Pabrik pembuatan alat dapur yang digerebek polisi karena menyekap karyawannya di kawasan Sepatan, Tangerang, Banten, (3/5). Polisi membebaskan 25 orang karyawan pabrik tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang--Anda pernah masuk sel penjara? Jika dibandingkan sel dengan jeruji besi, itu lebih manusiawi karena ada cahaya masuk dari kisi-kisi jeruji. Nah ini, ruangan tidur buruh panci berukuran 6 x 6 meter jauh lebih buruk dari sel penjara.

Pabrik panci dan alat dapur di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang menjadi bahan perbincangan karena bosnya, Yuki Irawan telah menyekap 25 buruh selama berbulan-bulan. Penyekapan dan penyiksaan para buruh ini terbongkar setelah salah seorang buruh kabur.

Tempo Ahad, 5 Mei 2013 masuk ke ruangan yang teramat kumuh ini. Belum sampai hitungan lima menit, dada ini sedikit sesak, udara segar tidak ada, hanya dua ventilasi kaca yang tidak bening. Pada dinding tembok catnya sudah mengelupas dan warna putihnya mengusam. Tak ada kasur, hanya hamparan tikar yang sudah koyak di sana-sini, itupun tidak menutup seluruh lantai semen.

Jika sudah masuk kamp, mereka baik buruh asal Lampung dan Cianjur tidak bisa bercerita ataupun saling mengeluh, ungkapan hati hanya dituliskan di dinding kusam, diantaranya, Tempo membaca; 'hidup berperang mati dikenang', 'tetap berkawan-Lampung'

Siapa akan menyangka, termasuk warga sekitar bahwa di balik rumah gedong bertingkat dua berwarna krem itu terdapat kamp kamar sekaligus tempat penyiksaan buruh. (Lihat: 25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi)

Lokasi kamp itu menempel rumah gedong mewah, di bagian belakang. Tak ada fasilitas apa pun kecuali bangkai televisi 12 inci yang sudah tak bisa dinyalakan tombolnya. Debu tebal menyelimuti tv dan kipas yang teronggok rusak di pojok ruangan.

Sarang laba-laba memenuhi langit-langit ruangan. Bentangan kawat jemuran menyisakan beberapa potong pakaian kumal. (Baca juga: Kisah Buruh Pabrik Panci Kabur dari Sekapan Bos)

Lebih mengenaskan, di dekat kipas angin rusak, ada dua piring plastik menyisakan nasi busuk dan sebungkus garam. Buruh kemungkinan makan di kamar itu pula tanpa lauk dan jauh dari makanan bergizi.

Pada bangunan setinggi dua meter itu disekat menjadi tiga ruang. Kamp tidur dengan pintu kayu yang selalu digembok jika buruh sudah tidur di dalam. Untuk menuju kamp ini, ada ruangan berlantai becek dan kamar mandi dengan kloset sangat dekil. "Saya tidak mandi tiga bulan, tidak ganti baju dan gosok gigi," kata Arifudin sehari sebelumnya ditemui Tempo di Kantor Polres di Tigaraksa.

Dari kamp menuju bengkel kerja tempat mencetak kenceng/wajan alumunium ini hanya sepelemparan batu. Tepat di samping rumah mewah itulah para buruh bekerja mencetak kenceng. Di 'Pabrik' panci yang merupakan bekas rumah Yuki itu Tempo menghitung ada tiga tungku besar dari tanah liat untuk membakar wajan/kenceng alumunium itu.

Kondisinya bisa disebut seperti tempat sampah besar; acak-acakan, bahan baku lembaran alumunium foil bertebaran, berkarung-karung bahan wajan yang teronggok di tempat itu.

Ada pula kayu dan limbah tripleks yang dijadikan bahan bakar. Di depan 'pabrik' hampir menutup pintu bertumpuk karung-karung berisi tanah liat. Selain kumuh, lokasi ini hampir tak disentuh warga.

Buruh hanya beraktivitas di dalam tidak ada yang keluar rumah. Marsudin, 50 tahun tetangga depan rumah Yuki mengatakan melihat buruh setiap pagi diangkut ke luar dengan kendaraan dan dipulangkan tengah malam. Selebihnya warga tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang dilakukan buruh.

Saat warga melihat buruh berpakaian compang-camping, mereka mengira itu hal biasa karena pekerjaan mereka bersentuhan dengan bahan limbah. "Saya kira mereka begitu (-pakaian rombeng) karena kerjanya begitu (-belepotan tanah dan bahan alumunium),"ujar Zainudin, warga lain.

Dengan warga Yuki tidak berinteraksi. Marsudin yang mengetahui jaman susahnya Yuki bahkan tak saling tegur, meski rumahnya persis berhadapan. (Baca juga: Bos Pabrik Panci Pernah Jadi Bandar Pilkades)

"Kami warga kecil, tidak mau berurusan dengan Yuki. Warga sudah resah dengan keberadaan pabrik ini karena limbahnya mencemari lingkungan. Tapi takut karena dia dibekingi aparat,"kata Marsudin. Cek info penyekapan sadis 25 buruh panci di Tangerang.

AYU CIPTA

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Berita Terkait:
Izin Usaha Pabrik Panci Penyekap Buruh Dicabut

Dugaan Beking Aparat di Pabrik Panci Diselidiki

Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang

Buruh Korban Penyekapan Diiming Gaji Rp 700 ribu

Berita terkait

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

23 Desember 2022

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.

Baca Selengkapnya

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

16 September 2022

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

Kemarin, puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Tangerang Utara menggeruduk restoran Padi Padi Picnic di Pakuhaji.

Baca Selengkapnya

ASN Pemkab Tangerang Ditangkap Densus 88, Sekda: Orangnya Baik Rajin Bekerja

15 Maret 2022

ASN Pemkab Tangerang Ditangkap Densus 88, Sekda: Orangnya Baik Rajin Bekerja

Sekda Kabupaten Tangerang menunggu pemeriksaan Densus 88 untuk menentukan status dan sanksi kepada TO, ASN yang diduga ikut jaringan teroris.

Baca Selengkapnya

Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

26 Januari 2022

Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

25 Januari 2022

5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.

Baca Selengkapnya

Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

24 Januari 2022

Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

24 Januari 2022

Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

24 Januari 2022

Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.

Baca Selengkapnya

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya