TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo membantah keterlibatan anggota TNI dalam kasus penyekapan dan perbudakan buruh pabrik panci di Sepatan, Tangerang.
Pramono mengatakan anggota TNI yang disebut sebagai beking pemilik usaha pembuatan panci, wajan, dan kuali itu hanya sekadar rekan bisnis. Hubungan bisnis yang dimaksud adalah memasok kayu bakar ke pabrik tersebut.
"Hubungannya itu menjual kayu bakar ke tempat produksi kuali, jadi bukan backing, cuma menjual kayu bakar sebanyak lima kali. Itu saja," kata Pramono saat ditemui di Kantor Presiden, Rabu, 8 Mei 2013.
Dia menyatakan, informasi tersebut diperoleh dari laporan penyelidikan Panglima Daerah Militer Jaya Mayor Jenderal Huwadi Lubis atas dugaan keterlibatan TNI. Penyelidikan ini, menurut dia, dilakukan juga dengan pemeriksaan terhadap anggota TNI yang diduga dan disebut melindungi praktek perbudakan di pabrik kuali milik Yuki Irawan.
Pramono enggan membeberkan identitas anggota TNI Angkatan Darat yang diperiksa dan diduga terlibat dalam praktek perbudakan tersebut. Ia juga menyatakan, pemeriksaan belum berakhir sehingga belum mencapai kesimpulan termasuk kemungkinan anggota TNI tersebut mengetahui adanya perbudakan dan penyekapan buruh. "Mungkin juga, antara iya dan tidak mengetahui," kata Pramono.
Meski demikian, menurut dia, TNI akan bertindak tegas terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran hukum. "TNI berpegang untuk tetap menghukum anggotanya yang bersalah, tetapi mendukung jika anggotanya benar."
FRANSISCO ROSARIANS
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Berita Lainnya:
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`
Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar
Berita terkait
Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM
26 Januari 2022
Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.
Baca Selengkapnya5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana
25 Januari 2022
Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.
Baca SelengkapnyaDitanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk
24 Januari 2022
Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat
24 Januari 2022
Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat
24 Januari 2022
Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.
Baca SelengkapnyaBupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan
24 Januari 2022
Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Semua Negara Harus Bersatu Hadapi Perbudakan
14 Maret 2017
Jusuf Kalla menuturkan masih banyak praktek perbudakan yang terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaPerbudakan ABK Indonesia, Pemerintah Didesak Rativikasi
4 Maret 2017
Sekjend Indonesian Fisherman Assosiation, Jamaludin Suryahadikusuma, menilai peran pemerintah dalam menangani kasus perbudakan ABK Indonesia lemah.
Baca SelengkapnyaAktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia
4 Maret 2017
Aktivis burus asal Taiwan datang ke Indonesia untuk mengetahui secara langsung kondisi keluarga para ABK yang bermasalah di Taiwan.
Baca SelengkapnyaTokoh Lintas Agama Tolak Perbudakan Gaya Baru
20 Februari 2017
Firmanzah mencontohkan praktek perbudakan modern dari kegiatan perdagangan organ.
Baca Selengkapnya