Jokowi Digugat Gara-gara Apartemen

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 27 Mei 2013 17:14 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meninjau Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta , Selasa (16/10). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis peduli lingkungan meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau kembali pembangunan Apartemen LA City di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Aktivis yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan-Lenteng Agung mengancam akan menggugat Jokowi bila pembangunan tetap berlangsung. Mereka mengklaim pembangunan tersebut dilakukan tanpa prosedur benar dan melanggar Undang-Undang tentang lingkungan hidup.

"Kami minta audiensi dan peninjauan kembali ke lokasi, langsung oleh Gubernur," kata Koordinator FPL-LA Bisri Mushtafa kepada Tempo, Senin, 27 Mei 2013. Ia mengatakan bila ditolak, Jokowi dianggap melakukan pembiaran terhadap pembangunan yang tak legal dan merusak lingkungan hidup.

Apartemen yang dibangun oleh PT Spekta Properti ini berdiri di tanah 14 ribu meter persegi yang sebelumnya diperuntukkan untuk Ruang Terbuka Hijau. Area tersebut juga disebut berfungsi sebagai daerah resapan air di wilayah itu.

Setelah pembangunan yang dimulai Maret 2011, ia menyatakan, efek kerusakan lingkungan mulai terasa. Beberapa wilayah yang dulu steril dari banjir kini mulai tergenang. "Ada empang di sana yang ditimbun batu kapur, jadi air tak lagi meresap," ujarnya.

Berangkat dari keluhan warga itu, Bisri bergerak untuk mencari izin pembangunan apartemen itu. Di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jakarta, ia tak bisa menemukan izin tertulis soal Analisa mengenai dampak lingkungan apartemen tadi. BPLHD Jakarta hanya menyatakan amdal sudah dikeluarkan, tetapi tak kunjung bisa diperlihatkan. "Kalau tak ada Amdal, IMB yang keluar tidak sah," ujarnya. Sebelumnya, pihak apartemen mengklaim sudah mengantungi IMB dan persetujuan warga.

Amdal tersebut memang ada, tetapi diduga dibuat lewat proses yang tidak benar. Pada 8 Januari 2013, ada pembahasan mengenai Amdal apartemen itu di BPLHD Jakarta. Putusannya, Amdal dibatalkan karena tidak transparan dan tak melibatkan warga.

Namun, pembangunan tetap berlangsung. Padahal, pejabat dinas terkait hanya melakukan tes uji beban. Satu waktu pemerintah datang meninjau lokasi dan tak menemukan kejanggalan pembangunan.

"Patok-patok cor beton 200-300 buah ditutupi dengan urukan tanah, sudah ada oknum yang mensetting ini," kata Bisri. Padahal, setelah itu, tiap malam warga mendengar suara kendaraan berat menderu. "Itu sangat mengganggu karena bising sekali," ujarnya. Sejak 18 April 2013, sebuaah tower crane pun mejeng di lokasi itu. Karena itu, para aktivis ini meminta Jokowi bertindak tegas.

M. ANDI PERDANA



Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS

Ciuman Massal sebagai Protes

Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul

Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

2 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

8 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

13 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

15 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

16 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya