Pengunjung menonton seekor gajah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. ANTARA/Anita Permata Dewi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memberikan sanksi kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Kebun Binatang Ragunan. Bahkan sanksi dari Ahok, sapaan akrab Basuki, tak tanggung-tanggung: ancaman pencopotan jabatan. Alasan Ahok, manajemen Kebun Binatang Ragunan tidak kreatif dalam mengelola lokasi wisata itu.
"Karena isinya gitu-gitu aja," kata Basuki, Jumat, 14 Juni 2013. "Masa tanah seluas 120 hektar menganggur dan hewannya tidak variatif."
Ahok melihat, selama ini kondisi Kebun Binatang Ragunan jauh dari kawasan margasatwa di Singapura. Bahkan kalah dari Taman Safari. Dan untuk memajukan Kebun Binatang Ragunan, ia berencana menggaet perusahaan swasta.
Untuk awalan, Ahok mengincar kerjasama dengan PT Jaya Ancol dan pengelola Taman Raya Bogor. Alasannya, kedua badan itu sudah berpengalaman dalam mengelola kawasan wisata. Dan dari kerjasama itu, Ahok berharap Kebun Binatang Ragunan bisa memberikan lokasi hiburan yang nyaman.
Soal harga tiket, Ahok memastikan tidak akan ada kenaikan tiket. Meski kebun binatang itu mengalami perbaikan layanan. "Sebab akar utamanya adalah manajemen internal."