Pengunjung di wahana Gajah Tunggang di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat pengelola Taman Margasatwa Ragunan kini tengah menggelar rapat di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juni 2013. Rapat itu dilakukan beberapa jam setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprotes kinerja manajemen Kebun Binatang Ragunan.
"Sekarang sedang dibahas soal itu, ada rapat di Kebon Sirih," ujar Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang. Hasil dari rapat, rencananya bakal dipublikasikan pada Jumat sore.
Sebelumnya, Basuki atau Ahok menyatakan pengelola Ragunan tidak becus mengatur lokasi wisata itu. Bahkan ia geram melihat fasilitas dan layanan Taman Margasatwa Ragunan yang tak kunjung membaik.
Menurut Ahok, area wisata seluas 120 hektare itu tidak dikelola secara profesional. Padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggelontarkan dana sebesar Rp 40 miliar. "Kami lagi berpikir, Ragunan memang dikelola pihak tidak becus," kata Ahok. "Kami subsidi Rp 40 miliar lebih tapi kondisi Ragunan tidak jelas."
Melihat kondisi itu, Ahok mengancam bakal mencopot Kepala Unit Pelaksana Teknis Kebun Binatang Ragunan dari jabatannya. Ia juga berniat bekerja sama dengan PT Jaya Ancol dan pengelolal Taman Raya Bogor, untuk mengubah Ragunan seperti Taman Safari. Kemudian memasukkan orang baru yang diharapkan mampu memperbaiki citra Taman Margasatwa Ragunan.
"Kami lagi berpikir menjalin kerja sama dengan Ancol untuk safari night atau dengan Taman Safari," ujar Ahok.