Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran

Reporter

Sabtu, 15 Juni 2013 22:00 WIB

Seorang pengendara membeli kerak telor di luar arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, (11/6). Joko Widodo akan mengubah Jakarta Fair menjadi Pesta Rakyat dalam menampung sejumlah pedagang kecil untuk berdagang di arena PRJ. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menegaskan tak akan membayar biaya sewa stan yang dipakai Pemda DKI di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran tahun ini. Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Pemda DKI tidak perlu membayar karena memiliki saham 13,2 persen di PT JIExpo International, perusahaan yang mengelola pameran tahunan di Kemayoran itu. "Masak pemilik disuruh membayar stan tapi tidak diberi dividen. Logikanya apa?" kata Jokowi, Rabu 12 Juni 2013.

Wakil Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama memastikan stan gratis itu hanya untuk tahun ini. Sedangkan tahun depan belum ditentukan. Dalam pameran sebelumnya, Pemda DKI diminta membayar sewa stan Rp 4 miliar. Itu pula yang membuat Ahok pernah merasa “dikadalin” oleh penyelenggara PRJ.

Menurut Ahok, sebagai tuan rumah, DKI Jakarta mestinya mendapat keuntungan dari pelaksanaan PRJ, bukan malah dikenai biaya sewa. "Sudah berapa tahun kami dikadalin," kata Ahok, November tahun lalu. Karena itu, dia menuding PT JIExpo selama ini tidak fair. Selain tetap diminta membayar sewa, selama lima tahun terakhir DKI baru sekali menerima dividen. DKI menerima dividen Rp 1,7 miliar dari total dividen yang dibagikan ke pemegang saham sebesar Rp 10 miliar.

Komisaris Utama PT JIExpo, Murdaya Poo, membantah tudingan Ahok. Menurut dia, para pemegang saham setuju menggunakan keuntungan untuk pengembangan perusahaan. “Pemerintah Jakarta tetap mendapat pemasukan dari pajak hasil penjualan tiket, parkir, dan keuntungan transaksi,” kata dia. “Jumlahnya miliaran rupiah.”

Pemda DKI juga menilai PRJ tidak memberikan ruang pameran yang luas untuk usaha mikro dan kecil. Karena itu, Jokowi akan tetap menyelenggarakan PRJ versi Pemda DKI dalam format pesta rakyat mulai tahun depan. Menurut dia, konsep pameran harus menjadi ruang pengusaha mikro dan kecil untuk menjual produk-produk mereka. "Supaya mereka punya kegembiraan setiap tahun," ujar dia.

Tadinya Jokowi melemparkan wacana PRJ versi Pemda DKI ini digelar di Monumen Nasional. Tapi kemarin Jokowi menegaskan acara itu belum tentu diselenggarakan di Monas. ”Bisa jadi dilaksanakan di Ancol atau di tempat lain,” ujar dia. (Baca: Jokowi Matangkan Konserp Penyelenggaraan PRJ)

Sebagai tahap uji coba, Pemda DKI akan menyelenggarakan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam acara Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) 2013 di silang Monas barat daya pada 14-16 Juni ini. Ada pula acara hiburan, seperti akrobat jalanan dan marawis Betawi. Sebelumnya acara ini digelar dua kali di Balai Kartini. Dalam pameran kali ini, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Andi Baso, pemerintah memberi tempat bagi 126 peserta pameran.

Kepala Bagian Umum Unit Pengelola Taman (UPT) Monas, Rahayu Asih, membenarkan ada acara Pekan Produk Kreatif Daerah tersebut. Sedangkan pada Juli nanti, kata dia, baru ada satu acara, yaitu Monas Fair, yang digelar PT Nusantara Adi Marga dan UPT Tugu Monas. “Itu bukan acara yang berkaitan dengan PRJ,” kata dia.

ANGGRITA DESYANI | GALVAN YUDISTIRA | NURHASIM

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

8 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

9 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

9 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

12 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya