Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan salah satu terobosan reformasi birokrasi di pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang inovatif adalah lelang camat-lurah. Apa lagi posisi Kepala Puskesmas juga akan dipromosikan secara terbuka.
Zuhro menjelaskan, tujuan dari lelang ini adalah mencari posisi pemimpin yang memang paham kondisi lapangan. Bukan pemimpin yang dipilih karena suka atau tidak suka dengan sistem tertutup.
"Pembahasan di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah sejak dua tahun lalu," kata Zuhro ketika dihubungi pada Rabu, 12 Juni 2013. Hanya baru sekarang saja dilaksanakan.
Permasalahannya, saat ini memang belum bisa diukur keberhasilan dari program ini. Alasannya, proses lelang masih berjalan dan belum muncul sosok yang nantinya akan menjadi camat-lurah pilihan. (Baca: Pengumuman Hasil Lelang Jabatan Ditunda)
Lelang jabatan camat dan lurah merupakan upaya agar orang-orang yang menempati posisi tersebut punya kapabilitas. Dari lelang jabatan itulah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bakal memetakan model kepemimpinan seperti apa yang nantinya diterapkan di setiap kelurahan maupun kecamatan. "Lumayan hasilnya," ujar Jokowi. Dalam artian, nilainya mencapai cukup hingga baik. (Baca: Reformasi Birokrasi, Jokowi: Resistensi Itu Biasa)
"Ini memenuhi harapan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengomentari lelang jabatan. Orang tak lagi bisa sekadar titip CV agar mendapat jabatan. Tapi benar-benar ada proses seleksi untuk memperoleh sumber daya manusia terbaik. "Sekarang, untuk cari calon camat saja, punya stok 70-80 orang yang bagus." (Baca: Gaya Ahok Urus Birokrasi)
