TEMPO.CO, Jakarta - Sebab musabab kematin Tito Refra Kei masih buntu. Salah satu penyebabnya, pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan yang dibutuhkan penyidik kepolisian. Meski polisi telah mendatangi kediaman keluarga Tito Kei untuk mendapat keterangan tersebut, namun mereka masih belum mau diperiksa.
"Mereka masih belum mau diperiksa," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu, 26 Juni 2013. Menureut Rikwanto, keterangan keluarga penting untuk mendalami kasus ini. Alasannya, hingga saat ini polisi masih kesulitan menelusuri rekam jejak Tito Kei semasa hidupnya.
Polisi membutuhkan rekam penanganan kasus semasa Tito aktif berprofesi sebagai pengacara. "Itu bisa membantu mencari pelaku dan motif pembunuhan," ujarnya. Namun polisi tak bisa memaksa pihak keluarga untuk memberi keterangan. "Masih kami tunggu, mereka masih ingin satu suara, menunggu (pihak keluarga) yang lain," ujar Rikwanto. Namun ia menyatakan hingga saat ini, proses penyelidikan kematian Tito Kei masih berjalan.
Rencana pemeriksaan keluarga Tito Kei sudah bergulir sejak pekan kedua Juni, sepekan setelah tewasnya adik John Kei ini. Saat itu keluarga urung diperiksa karena masih diliputi duka.
Tito Kei tewas ditembak orang tak dikenal saat tengah bermain kartu bersama empat rekannya, Jumat, 31 Mei 2013, sekitar pukul 20.00. Ketika itu, mereka tengah duduk bersantai di warung kelontong milik Ratim, 70 tahun, di Jalan Raya Titian Indah RT 3 RW 11 Kelurahan Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, pelaku diduga berjumlah dua orang. Satu eksekutor penembakan. Sementara satu pelaku mengantar dengan mengemudikan sepeda motor. Selain Tito, pelaku juga menembak pemilik warung kelontong bernama Ratim.
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals
Caleg Golkar Tewas di Lokalisasi
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
1 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
1 hari lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti
1 hari lalu
Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah
1 hari lalu
Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
1 hari lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
1 hari lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
1 hari lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
1 hari lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
2 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca Selengkapnya