Bus AKAP dan AKDP memblokir akses masuk tol Jagorawi dalam aksi menolak penutupan Terminal Baranangsiang di Kota Bogor, Jabar, Rabu (5/6). Aksi yang dibarengi dengan penutupan akses menuju jalan tol Jagorawi tersebut terkait keputusan pemkot Bogor menutup sementara terminal Baranangsiang untuk pembangunan mall dan renovasi terminal. ANTARA/Jafkhairi
TEMPO.CO , Bogor:Sebanyak lima mobil angkutan kota dan dua bus dirusak dalam unjuk rasa yang memblokade jalan tol Jagorawi dan sejumlah ruas jalan lainnya di Kota Bogor, Ahad 7 Juli 2013. Mereka yang dirusak berada di Jalan Raya Pajajaran dan Otista, Bogor Tengah.
Perusakan dilakukan anggota rombongan TNI AD yang menggunakan dua truk. Mereka diduga merasa terganggu oleh unjuk rasa itu saat hendak melintas menuju Terminal Baranangsiang.
“Saya lihat, tiba-tiba mereka (rombongan tentara) nyelonong dan pasukannya turun langsung memaki-maki, merusak, dan memecahkan kaca lima angkot serta beberapa bus yang lagi menutup jalan di sekitar Tugu Kujang," kata Andri, 30, pengemudi angkutan kota.
Angkutan kota yang menjadi korban amuk itu diantaranya angkot 03 trayek Baranangsiang-Bubulak bernomor polisi F 1956 BN, F 1993 CE dan F 1905 BK. Adapun bus yang dirusak yakni bus ukuran tiga perempat F 7836 FB trayek Bogor-Jonggol, F 7857 FB (Bogor-Jonggol). "Bahkan beberapa sopir ada yang sempat dipukuli juga," ujar Andri menambahkan.
Dihubungi terpisah, Komandan Kodim 0606 Kota Bogor Letkol Inf. Hendy Antariksa mengatakan kalau pihaknya sudah menginventarisir kerusakan sejumlah angkot dan bus tersebut. "Ya, saat ini sedang kami data berapa angkot dan berapa orang yang terluka akibat adanya kesalahpahaman itu," ujarnya.
Ketua Apeksi Bima Arya Sugiarto menyambut baik Inpres Nomor 2 Tahun 2021 karena. berkomitmen sangat kuat untuk melindungi tenaga kerja formal, nonformal, rentan hingga pegawai Non ASN.