TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik dan ekonomi. "Untuk kesejahteraan masyarakat," kata Jokowi, sapaan akrabnya, dalam sambutan Hari Ulang Tahun ke-68 Republik Indonesia di Silang Monas pada Sabtu, 17 Agustus 2013.
Menurut Jokowi, stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai dengan adanya peran aktif masyarakat. Dia menilai usaha pemerintah tidak akan tercapai tanpa bantuan masyarakat.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka bisa mendatangkan investor ke Jakarta. Sehingga pada akhirnya berimbas pada pembangunan di segala sektor. "Pembangunan ini tidak hanya fisik," ujar gubernur yang gemar blusukan tersebut. Ada juga pembangunan nonfisik, seperti mental dan spiritual yang sehat.
Dia menilai memang masih banyak pekerjaan rumah di Jakarta yang perlu segera dibenahi. Sehingga tantangan ini musti dilihat sebagai anugerah, bukan masalah. Jokowi meminta segala lapis masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat. "Saya pesan kepada warga Jakarta teruslah berkarya untuk kepentingan bangsa," katanya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki pandangan sendiri soal mengisi kemerdekaan. Menurut dia, untuk mengisi kemerdekaan dibutuhkan peran serta anak muda. "Pemuda jangan cuma bisa mengkritik, tapi harus bisa memberi solusi," kata Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan pemuda cenderung memiliki gagasan inovatif dan kreatif. Potensi semacam ini harus dimaksimalkan sehingga bisa berguna bagi pembangunan bangsa. Kombinasi gagasan dari pemuda yang inovatif bisa menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. Sehingga menurut dia, bisa tercipta kesejahteraan sosial yang merata.
"Inilah arti kemerdekaan," ujarnya. Dia menekankan bahwa kemerdekaan harus diisi oleh hal-hal yang positif, khususnya oleh para pemuda.
