Sejumlah petugas Kamar Mayat RS Paru Gunawan Partowidigdi tengah melakukan identifikasi korban tewas kecelakaan Bus Giri Indah di Puncak (21/8). Tempo/M Sidik Permana.
TEMPO.CO, Bogor - Pengurus Gereja Betel Indonesia (GBI) Yeni A mengatakan, korban bus maut PO Giri Indah yang mengalami kecelakaan maut dan masuk ke sungai di Kampung Persit RT 01/02, Desa Tugu Utara, Kecamatan Ciarusarua, Kabupaten Bogor, membawa rombongan pererta Gereja Bethel Indonesia (GBI) asal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut dia, saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah jemaat yang berada dalam bus tersebut. Namun, diperkirakan jumlah penumpang mencapai lebih dari 50 orang, "Saya masih melakukan pendataan," kata dia. (baca: Bus Giri Indah Terjun ke Jurang, 16 Orang Tewas)
Ia mengatakan, jemaat tersebut berangkat dari Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2013 ke villa di Taman Bunga, Cipanas, Cianjur, untuk melakukan kegiatan puasa bersama, "Kami setiap bulan selalu menggelar puasa bersama selama di empat hari di Puncak, yang kita sebut puasa Ester yang memang dilakukan setiap bulan, " kata dia, saat ditemui di RS Paru Cisarua, Puncak.
Ia mengatakan dirinya bersama rombongan melakukan puasa Ester selama empat hari, di villa Cepentray Kota Bunga, "Saya pulang tidak bersama rombongan," kata dia.
"Saat dalam perjalanan, saya mendapat telepon dari temen saya, Soni Purbo, yang menginformasikan jika bus rombongan yang baru pulang dari Kota Bunga mengalami kecelakaan dari Puncak. Setelah itu, saya langsung ke lokasi," kata dia.