TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan Inspektorat Jenderal Provinsi DKI Jakarta harus turun tangan dalam menindak penyimpangan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta. Terlebih, uang pungutan liar itu jumlahnya tak sedikit.
"Laporan praktik pungutan ya, ditindaklanjuti, inspektorat mesti turun," kata dia usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2013.
Temuan Ombudsman tentang pungutan liar di BPLHD itu menurutnya menunjukkan bahwa sistem kerja di lembaga pemerintahan mesti segera dibenahi. Caranya, dengan membuat sistem yang memiliki manajemen kontrol yang baik. "Semua harus bisa diawasi online dan harus terbuka," katanya.
Dana yag dikelola Pemprov DKI Jakarta terbilang besar, hampir menembus angka Rp 50 triliun. oleh sebab itu sistem pengawasannya pun harus dibuat dengan baik. "Dana sebesar itu tersebar di 57.000 kegiatan, kalau tidak online bagaimana mau mengawasinya?" ujar Jokowi.
Hasil investigasi Ombudsman menemukan adanya pungutan liar dalam pengurusan dokumen lingkungan. Pungli itu, berasal dari tak adanya standar pelayanan yang pasti di BPLHD. Di Wilayah Administrasi Jakarta Selatan, pengurusan UKL-UPL dikenai biaya Rp 25.000.000 yaitu pada saat masih dipimpin oleh BPLHD Jakarta Selatan yang lama.
Adapun, di Kota Administrasi Jakarta Timur, BPLHD tingkat kota menyarakan perusahaan untuk menggunakan jasa konsultan tertentu dengan biaya Rp 25-30 juta.
Jokowi mengaku belum menerima laporan resmi soal pungutan liar di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). Oleh sebab itu dia belum mau mengatakan sanksi yang akan dijatuhkan pada oknum di BPLHD. "Laporan resminya belum sampai di meja saya," ujar Jokowi.
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu
3 jam lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.
Baca SelengkapnyaAkhir Politik Jokowi di PDIP
9 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
14 jam lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
16 jam lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
16 jam lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
1 hari lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
1 hari lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam
1 hari lalu
Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana
1 hari lalu
"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan
1 hari lalu
Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.
Baca Selengkapnya