Tempo mendatangi Rusunawa yang terletak di Jalan Cipinang Muara II, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur itu, Senin, 2 September 2013. Di halaman parkir, tampak sebuah mobil BMW berwarna hitam. Mobil itu terpakir di sebelah kiri pintu masuk gerbang dengan jarak dari pintu sekitar lima meter.
Seorang petugas keamanan rusun yang enggan disebutkan namanya, mengatakan mobil itu milik penghuni rusun. "Punya orang sini, tapi itu mobil BMW juga terhitung lama, paling keluaran tahun 1990an. Kalau dijual juga paling tinggi 70 juta, tapi memang biaya perawatannya mahal," katanya.
Selain mobil BMW hitam itu, ada 20-an mobil dari berbagai merek yang diparkir di halaman rusun seluas sekitar 200 meter itu. Mulai dari Avanza, Xenia, Kijang Inova, dan Terios. Harga mobil-mobil itu sekitar Rp 100 juta lebih. Sementar, harga sewa rusun kurang dari Rp 500 ribu perbulannya. "Yang punya mobil kebanyakan orang pemda dan guru, kalau orang umum saya kira enggak ada. Tapi kalau motor, ya kebanyakan pada punya," ujar si petugas keamanan.
Padahal, untuk dapat tinggal di rusun, penghuni harus mendaftar langsung ke Dinas Perumahan dengan sejumlah persyaratan. Dinas kemudian memverifikasi siapa saja yang laik tinggal di rusunawa. Namun, kenyataannya, masih banyak masyarakat yang memiliki kendaraan dinilai pantas untuk tinggal di rusunawa yang terdapat 280 unit dengan tiga blok. Beberapa unit rusun juga terpasang pendingin ruangan atau AC.
Sebelumnya, Staf Dinas Perumahan Hendriansyah mengatakan bahwa jumlah mobil di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tergolong kecil apabila dibandingkan Rusunawa Cipinang Muara dan Pondok Bambu. "Mobil di Rusunawa Marunda, mah, cemen. Di Cipinang Muara dan Pondok Bambu, hampir setiap penghuni unit punya mobil," ujar Hendriansyah.
AFRILIA SURYANIS