Jokowi Blusukan ke Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara. Dok/Linda Trianita
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengkonversi bahan bakar kendaraan dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, untuk memulai konversi ini, ia akan menerapkannya terlebih dahulu pada kendaraan umum.
"Sekarang ini, kan, sudah mulai, ya, bajaj. Nanti masuk bus sedang yang akan datang 420 unit. Saat ini masih (dalam proses) lelang. Transjakarta yang datang lagi pada November-Desember nanti sudah semuanya (memakai bahan bakar gas)," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2013.
Pengalihan konsumsi bahan bakar ini akan dilakukan secara bertahap, mengingat Pemprov saat ini masih proses lelang pengadaan kendaraan baru untuk meremajakan metromini dengan target akhir tahun sudah mulai beroperasi. Setelah seluruh kendaraan umum menggunakan BBG, nantinya hal yang sama akan diterapkan pada kendaraan dinas. "Iya, satu per satu, nanti kita menuju ke situ," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan seluruh pembiayaan pengadaan stasiun pengisian bahan bakar gas akan ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun ia enggan menyebutkan besaran rupiah yang dikucurkan. "Wah, enggak hafal," kata Jokowi.
Selain SPBG, untuk mempermudah akses pengisian bahan bakar, kata Jokowi, nantinya akan ada MRU/Mobile Refueling Unit yang menghampiri pool kendaraan. Adapun MRU ini akan disediakan oleh Kementerian ESDM.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
7 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.