Petugas kepolisian mengamati ceceran darah di TKP yang menewaskan Bripka Sukardi, seorang anggota polisi yang ditembak orang tak dikenal di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta (11/9). Bripka Sukardi ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. TEMPO/Subekti
"Mereka pakai motor matic, warnanya gelap," kata Adi, 35 tahun, saksi yang melihat peristiwa berdarah itu saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Rabu 11 September 2013 dini hari. Akibata tembakan itu, Sukardi tewas dengan dua luka tembak, di perut bagian kiri dan di dada.
Pelaku mulai menyerang korban ketika rombongan truk yang dikawal melintasi gedung KPK. Sukardi dan truk terdepan rombongan jaraknya sekitar 10-20 meter sebelum gerbang keluar KPK. Pelaku kemudian menyalip korban, memberhentikan motor di bibir gerbang keluar gedung KPK. Pelaku mengacungkan pistol ke arah Sukardi, kemudian pistol diletupkan tiga kali.
"Pelaku menyalip. Yang naik motor sendirian turun, standar motor dipasang. Jalan ke arah korban, lalu tembak," kata Adi. "Yang boncengan menunggu. Setelah itu mereka kabur ke arah Mampang," ujarnya.
Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jendral Oegroseno mengatakan hal serupa. Ia mengatakan pelaku menggunakan motor matic, namun tak diketahui apa mereknya. "Terlihat di kamera CCTV. Pakai matic," katanya.
Seorang saksi mata lain juga sempat melihat motor pelaku. Dia juga mengatakan pelaku mengendarai motor matic.