Penembakan Polisi, Korban Nyambi Demi Kuliah Anak
Editor
Yosep suprayogi koran
Rabu, 11 September 2013 10:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Istri anggota Provost Baharkam Mabes Polri, Bripka Sukardi, 46 tahun, yang tewas tertembak di Rasuna Said, Tirta Sari, mengaku tidak mengetahui suaminya mengawal enam truk bak terbuka yang membawa elevator parts untuk proyek Rasuna Tower. "Saya tahu Bapak beberapa kali suka ngawal begitu, tapi saya tidak tahu kalau malam Bapak ngawal juga," ujarnya di Aula Asrama Polri, Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu, 11 September 2013.
Menurut Tirta Sari, suaminya harus mengambil kerja sampingan karena gajinya sebagai anggota Kepolisian kurang mencukupi. "Anak pertama kan sudah kuliah, jadi Bapak sering cari tambahan untuk biaya kuliah," ujarnya sambil memeluk anak keduanya, Devi, yang tengah terisak.
Anak pertama Bripka Sukardi, Upi, kuliah semester tiga di STMT Trisakti, Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sementara Devi, putri kedua, duduk di kelas 2 SMP Setia Bhakti, Cipinang dan sang anak bungsu, Adi, duduk di kelas 2 SDN 02 Pagi, Cipinang.
Bripka Supardi tewas ditembak di Jalan Rasuna Said persis depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 22.20 WIB. Dia terkapar di tengah jalan khusus motor, dengan luka tembakan di perut bagian kiri yang terlihat dari rembesan darah di seragamnya.
Saat itu, Sukardi sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi B-6671-TXL sendirian. Pria yang memulai karier kepolisian dari pangkat tamtama itu mengawal enam truk bak terbuka yang membawa elevator parts untuk proyek Rasuna Tower.
TIKA PRIMANDARI
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita terkait:
Ini Yamaha Vixion, Motor Penembak Polisi di Rasuna
Ditembak, DPR Nilai Bripka Sukardi Salahi Prosedur
Penembakan Polisi di Rasuna, Ini Rilis Resmi Polda