TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Asia-Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad, 22 September 2013, pukul 05.00 WIB. Akibatnya, dua orang meninggal, sedangkan lima lainnya luka-luka.
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hindarsono, mengatakan kecelakaan ini terjadi di dekat putaran setelah lampu lalu lintas Asia-Afrika, arah Senayan City ke Hotel Mulia.
Diduga karena warga Serpong bernama David, 22 tahun, tidak hati-hati dalam mengendarai mobilnya, Corolla Altis dengan nomor polisi B-1459-NBB.
Awalnya, mobil yang melaju kencang ini menabrak seorang pejalan kaki bernama Fikri Rahmadoni, warga Jakarta Pusat, yang sedang menyeberang. Kemudian, David membanting setir ke arah kiri.
Kebetulan pada saat itu ada tiga unit mobil yang berada di sisi jalan, yaitu Honda Accord dengan nomor polisi B-8049-AG; Toyota Vios B-71-AL milik Fran Yanuar Indra Putra, 22 tahun, warga Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Mercedes Benz B-2345-KA milik Ferial Akbar.
Berikut ini nama korban-korban kecelakaan maut tersebut:
1. Fikri Rahmadoni, pejalan kaki, meninggal di lokasi.
2. Sabila Yasaroha Aslaha, pejalan kaki, meninggal di Rumah Sakit Patria IKKT, Slipi, Jakarta Barat.
3. Risqi Anisa, penumpang mobil sedan Vios, dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat.
4. Ruli Indra Gartika, pejalan kaki, dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
5. Fran Yanuar Indra Putra, pengemudi sedan Vios, dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat.
6. Riska Dinda Maulina, pejalan kaki, dirawat di Rumah Sakit Patria IKKT, Slipi, Jakarta Barat.
7. Ristia Ramadan Rendika, pejalan kaki, dirawat di Rumah Sakit Patria IKKT, Slipi, Jakarta Barat.
SYAILENDRA
Berita terkait
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
7 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
23 jam lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
1 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
1 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
2 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
2 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
2 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
2 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
2 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca Selengkapnya