Orang Tua Murid Sang Timur Datangi Wali Kota Tangerang
Reporter
Editor
Senin, 29 November 2004 18:22 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 35 orang tua murid yang tergabung dalam Forum Orang Tua Murid Sang Timur menemui Wali Kota Tangerang Wahidin Halim. Dalam pertemuan itu para orang tua murid meminta agar Pemkot Tangerang ikut menyelesaikan kasus Sang Timur yakni penembokan sejumlah akses jalan oleh sekelompok warga di kawasan sekolah itu. Dalam pertemuan yang dipimpin Ketua Forum , Hillon I Goa, mereka juga melaporkan bahwa sejak akses jalan utama melalui jalan Merbabu (Kompleks Depkeu) ditutup oleh warga maka pihak sekolah Sang Timur mengalami kesulitan untuk memberikan jalan masuk bagi sekitar 2.417 siswanya yang terdiri dari TK, SD, SMP dan SLB pergi dan pulang sekolah.Mereka mengeluhkan anak-anak tidak bisa lagi menaikikendaraan mencapai lokasi sekolah dan harus berjalan sekitar 200 meter untuk ke sekolah. Kondisi itu dialami para siswa sejak awal Oktober lalu hingga sekarang.Diakui orang tua murid, bahwa penembokan akses jalan Merbabu memang sudah dibongkar Pemkot Tangerang sesaat mantan Presiden Gus Dur mengunjungi Sang Timur pada 25 Oktober lalu. Tetapi pembukaan akses jalan itu toh tetap tidak bisa dipakai karena gerbang sekolah digembok.Akhirnya, Sang Timur mencari akses jalan baru melalui jalan Bharata Tama melalui kompleks pemukiman Bharata. Tetapi lagi-lagi oleh sejumlah warga di sana akses jalan menuju ke Sang Timur diportal. Sehingga kendaraan tidak bisa masuk, dan siswa harus berjalan kaki sekitar 200 meter.Sebelum dibuka akses Barata Tama, Sang Timur mencoba mamanfaatkan jalan Pahala. Tetapi, sehari sebelum Gus Dur datang pada 24 Oktober jalan itu juga ditembok warga. Dan terakhir aksi warga tejadi pada 27 November dengan menembok jalan Barata Tama Utara yang sebelumnya diportal. "Dengan penutupan sejumlah akses jalan itu menimbulkan kesulitan dan penderitaan bagi siswa dan orang tua sehingga menyebabkan kelancaran belajar mengajar terganggu," kata Hillon.Ditemui terpisah Senin (29/11) Wali Kota Tangerang Wahidin Halim menyatakan sejak kasus Sang Tumur mencuat beberapa bulan lalu, pihaknya tetap komitmen sampai sekarang untuk melindungi anak-anak sekolah. "Pendidikan tetap harus diutamakan, apapun yangterjadi," kata Wahidn.Ia juga menyatakan, pembongkaran jalan Merbabu diKompleks Depkeu itu dilakukan Dinas Trantib atasperintahnya semata-mata agar para siswa tidakkesulitan masuk sekolah. Wahidin juga mengatakan,pihaknya sudah melakukan usaha-usaha konkrit untukmencari solusi terbaik. "Harus diakui kelemahan SangTimur karena sejak awal belum punya akses jalansendiri," kata Wahidn.Untuk itulah harus dilakukan alternatif-alternatif lain menuju ke sekolah. Diantaranya apakah perludilakukan pembebasan lahan untuk membuka akses jalanyang tidak menggangu warga.Diketahui konflik ini berkepanjangan hingga sekarang.Bahkan sampai ke Komnas anak dan sudah dilaporkan ke Komnas HAM. Tetapi belum menuai hasil maksimal.Dalam pengamatan TEMPO, yang membuat sulit Sang Timur mencari akses jalan baru disebabkan lokasi Sang Timur yang terletak di tengah-tengah pemukiman warga padat penduduk. Sang Tmur seolah-olah terkepung. Sehingga ketika jalan baru dibuka membuat warga acapkali merasa terganggu. Pihak kelurahan sendiri melalui Lurah Sarifudin juga sudah menghimbau agar warga membuka akses jalanmenuju Sang Timur di jalan Barata Tama Raya, tetapiwarga tetap menolak. Ia pun akhirnya tak kuasamembendung aksi pemblokiran dengan cara penembokanpada Sabtu (27/11) lalu.Ayu Cipta-Tempo
Berita terkait
Buka Pintu Koalisi di Pilkada 2024, Cak Imin Ungkap Kriteria Bakal Calon dari PKB
4 menit lalu
Buka Pintu Koalisi di Pilkada 2024, Cak Imin Ungkap Kriteria Bakal Calon dari PKB
Cak Imin mengatakan calon yang diusung PKB tak hanya menang di Pilkada 2024 tapi harus sukses memimpin daerahnya.