Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mau mengambil pusing banyaknya pejabat DKI yang terjerat kasus korupsi. Soalnya, kasus-kasus itu terjadi pada saat Jokowi dan dirinya belum memimpin Jakarta.
"Bagus dong, berarti Kejaksaan kerjaannya bagus," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2013.
Dia mengomentari ditangkapnya mantan Lurah Pulogadung, Tema Yuliman, oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada Jumat, 25 Oktober 2013. Ahok mengaku tak mengetahui detail kasus yang membuat Tema ditangkap Kejaksaan.
"Kalau kasus lama, biarin sajalah. Itu anggaran sebelum kami masuk ke Jakarta," kata dia. Sebelumnya, Ahok juga pernah menyebut bahwa Gubernur Jokowi dan dirinya tak ingin membuka kasus-kasus lama yang berlangsung di Jakarta. Tapi dia menyerahkan wewenang itu kepada aparat penegak hukum. (Baca: Camat-Lurah butuh uang bilang ke Ahok)
Mereka lebih fokus mencegah terulangnya kasus serupa dalam masa pemerintahan sekarang. Caranya, lewat kerja sama dengan berbagai instansi, seperti Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Komisi Pemberantasan Korupsi, serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Pemerintah juga akan mengevaluasi kinerja para birokrat DKI. Tak hanya di bidang pencegahan korupsi, tapi juga di bidang lingkungan dan masyarakat. "Lurah yang tidak peduli lingkungan dan masyarakat akan kami evaluasi," katanya.