TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta buruh rasional dalam menuntut kenaikan upah minimun provinsi (UMP). Saat ini UMP DKI besarannya Rp 2,2 juta, sementara buruh menuntut upah tahun depan menjadi Rp 3,7 juta.
"Menuntut tidak apa, tapi mesti masuk logika atau tidak," kata Jokowi, sapaan mantan Wali Kota Solo ini, di Lapangan IRTI Monas pada Senin, 28 Oktober 2013. Ia meminta buruh melihat kondisi ekonomi saat ini.
Meski begitu, Jokowi mengaku menyerahkan urusan komponen hidup layak (KHL) ke Dewan Pengupahan yang di dalamnya ada unsur buruh dan pengusaha. KHL inilah yang menjadi penentuan UMP.
Dewan Pengupahan sudah memutuskan KHL 2013 sebesar Rp 2,299 juta, naik dari tahun lalu sebesar Rp 1,9 juta. "Hanya, Jokowi mengaku belum menerima hasil ini. "Kalau sudah saya tanda tangan, nanti baru bicara UMP," katanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun berpendapat kenaikan KHL atau UMP pasti akan berkorelasi dengan produktivitas perusahaan. "Otomatis perusahaan, termasuk buruh, harus menggenjot produktivitas," katanya.
Alasannya, jika produktivitas tidak dikerek, perusahaan akan kolaps karena upah yang tinggi. Dengan demikian, Basuki meminta buruh pun harus seimbang dalam menuntut kenaikan. "Saya paham kenaikan Rp 50 ribu saja penting, tapi harus melihat kondisi juga," katanya.
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
Tanah Ahli Waris Adam Malik Dijual Rp 350 Miliar
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Jokowi Kejar-kejar Pelari Kenya
Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace
Kabar Anak Terjatuh di Gandaria City Hoax
Berita terkait
Akhir Politik Jokowi di PDIP
4 jam lalu
Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara
9 jam lalu
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024
11 jam lalu
Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
11 jam lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya
23 jam lalu
Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
23 jam lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam
1 hari lalu
Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana
1 hari lalu
"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan
1 hari lalu
Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.
Baca Selengkapnya