Buruh Garmen Bekasi Tuntut Upah Hidup Layak

Reporter

Editor

Kamis, 9 Desember 2004 13:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sedikitnya 300 buruh garmen yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Cabang Bekasi unjuk rasa di gedung wakil rakyat Kabupaten Bekasi, Sukamahi. Mereka mendesak dewan menetapkan standar kebutuhan hidup layak yang besarnya lebih tinggi dari standar upah hidup minimum, Kamis (9/10).Buruh mendesak dewan supaya segera mengadakan pertemuan antara perusahaan, ekskutif dan legislatif untuk membicarakan tuntutan penetapan upah hidup layak itu. Upah kebutuhan minimum yang direkomendasikan Bupati Bekasi Salah Manaf pada 2004 ini ke Gubernur Provinsi Jawa Barat, besarnya Rp 710 ribu.Besarnya upah sesuai dengan kebutuhan layak itu acuannya lebih tinggi 15 persen dari upah kebutuhan minimum. Berarti pemerintah menetapkan menjadi Rp 759 ribu. "Pertimbangannya ya karena kebutuhan hidup sekarang ini lebih tinggi, kami meminta pemerintah mempertimbagkannya matang-matang," kata Ketua DPC SPN, Waskita.Buruh sendiri juga mengaku tidak mengetahui, sebenarnya darimana pertimbangan upah minimum Rp 710 ribu itu. Selama ini, survei kebutuhan para buruh yang dilakukan dinilai tidak adil. Sebab, survei itu tidak merata dan sebagian besar yang menjadi sampelnya adalah bujangan, tapi yang berkeluarga tidak.Dengan begitu, kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhan buruh yang bujangan. Padahal, kebutuhan hidup layak bagi buruh berkeluarga jauh lebih tinggi. Ratusan buruh yang umumnya kaum perempuan itu datang mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada anggota dewan yang menemui.Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Yoyok Soetoyo yang ditemui secara terpisah belum memberikan pernyataan yang menjawab tuntutan para buruh. Yoyok menyerahkan masalah itu ke dewan. "Sekarang ini lagi ada rapat dewan, nanti kita bicarakan lagi," kata dia singkat. Para buruh yang datang menggunakan angkutan umum dan sepeda motor juga melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel perjuangan buruh. Spanduk bernada desakan kepada pemerintah daerah dan legislative dibentangkan di mulut gedung DPRD kabupaten Bekasi. Sementara itu, di dalam gedung sedang berlangsung rapat tertutup.Siswanto-Tempo

Berita terkait

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

1 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

2 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

2 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

3 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

3 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

3 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

4 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya