Anggota Provost memeriksa lokasi Area penembakan yang menewaskan seorang satpam di kawasan Ruko Seribu, Cengkareng, Jakarta Barat (5/11). TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Korps Brigade Mobil Inspektur Jenderal M. Rum Murkal menyatakan, anggotanya tidak bermaksud menembak satpam bernama Bachrudin. M. Rum mendapatkan keterangan ini langsung dari pelaku penembakan satpam di Cengkareng, Brigadir Satu Wawan. "Dia ceritakan pada kami, 'Saya tidak bermaksud begitu, tapi sudah terjadi, komandan'," kata M. Rum mengutip pernyataan anggotanya di Markas Besar Kepolisian, Rabu, 6 November 2013.
Masih mengutip Wawan, M. Rum menjelaskan, Wawan juga meminta maaf kepada keluarga, organisasi Brimob, dan kepolisian. "Ia bilang bertanggung jawab dan bersedia diperiksa dengan ketentuan yang berlaku," kata dia.
M. Rum menyampaikan bela sungkawa dan permintaan maaf kepada keluarga, saudara, dan teman-teman satpam korban penembakan, Bachruddin. "Karena secara fungsi kepolisian, kami bersahabat dengan security-security," kata dia.
Bachrudin, satpam yang bertugas di Kompleks Seribu Ruko di kawasan Galaxy, Cengkareng, Jakarta Barat, ditembak karena menolak memberi hormat dan push up pada anggota Brimob.
Ia tewas seketika setelah timah panas menembus dada kirinya pada Selasa petang, 5 November 2013. Pelakunya belakangan diketahui adalah Brigadir Satu Wawan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Cengkareng, Ajun Komisaris Polisi Widodo, mengatakan pelaku diduga kesal lantaran korban menolak perintahnya. "Pelaku mendatangi korban lalu menyuruh dia memberi hormat, tetapi menolak," katanya ketika dihubungi pada Selasa malam, 5 November 2013.