Waria Kenang Diskriminasi yang Mereka Alami  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 20:51 WIB

Massa dari Aliansi Waria Anti Korupsi (AWAK) berunjuk rasa dengan membawa sejumlah benda penambah keperkasaan di depan gedung KPK, Jakarta, (21/5). Mereka menilai KPK tidak cukup perkasa dalam melawan para koruptor di Indonesia. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orang mengenakan baju hitam, yang terdiri atas waria dan anggota komunitas yang berasal dari jaringan peduli transgender, berkumpul di Bundaran HI, Rabu malam, 20 November 2013. Mereka mengenang kekerasan dan diskriminasi terhadap pelaku transgender melalui peringatan Hari Mengenang Kekerasan dan Diskriminasi Terhadap Transgender Sedunia itu.

Merlyn Sopjan, selaku koordinator lapangan aksi damai tersebut, menyatakan bahwa aksi yang digelar pertama kali ini dilakukan sekaligus sebagai momentum untuk mengenang kematian beberapa orang waria di Indonesia. Ini diakuinya untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia.

"Tidak ada tuntutan apa pun. Kami hanya akan melakukan renungan bersama," kata Merlyn, Rabu malam, 20 November 2013. "Segala hal yang berkaitan dengan tuntutan akan kami bawa pada hari HAM Internasional nanti," kata Merlyn melanjutkan.

Ditemui di tempat yang sama, Yuli Rustinawati, koordinator Nasional Forum LGBTIQ Indonesia, mengatakan peringatan dilakukan dengan harapan agar tidak ada lagi kekerasan di dunia terhadap kaum transgender.

"Hal yang membedakan hanya penampilan dan gender. Tapi sering kali mereka mendapatkan tindak kekerasan," kata Yuli, yang juga seorang waria.

Peringatan Hari Mengenang Kekerasan dan Diskriminasi terhadap Transgender Sedunia ini ditetapkan pada 20 November setiap tahunnya. Menurut Yuli, momen peringatan ini mulanya diambil dari peristiwa kematian seorang pengacara transgender di Amerika pada 1998.

Ada sekitar enam jaringan yang ikut dalam aksi ini, yaitu Sanggar Waria Remaja (Swara), BFF, Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), Arus Pelangi, Ardhany Institute (AI), dan GWL-INA.

AISHA

Terpopuler
Disurati Istana, Jokowi Pindahkan Pohon Palem
Indonesia Disebut Juga Sadap Australia
Farhat Abbas Sindir Wali Kota Bandung di Twitter
Staf Jokowi Jelaskan Surat Istana Soal Pohon Palem




Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

38 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

38 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya