Tiga Keluhan Nur Mahmudi kepada Jokowi  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 27 November 2013 13:16 WIB

Nur Mahmudi Ismail. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok - Depok termasuk kota terdekat dengan Jakarta, namun soal hubungan pemimpinnya, bisa dibilang belum akrab. Nur Mahmudi pernah mengungkapkan keinginannya agar Jokowi mau berkunjung ke Depok seperti pendahulunya, Fauzi Bowo.


Namun Nur Mahmudi berharap kali ini Gubernur Jokowi mau lebih dari sekedar berkunjung. "Bukan hanya untuk singgah, namun juga bersedia menaikkan anggaran bantuan," ujar Nur Mahmudi pada Oktober tahun lalu. Berikut ini beberapa keluhan Nur Mahmudi kepada Jokowi:


Selanjutnya >> 1. Nur Mahmudi Meminta Rp 100 Miliar

<!--more-->


1. Nur Mahmudi Meminta Rp 100 Miliar


Sehari setelah Joko Widodo dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Depok Nur Mahmudi langsung meminta tambah jatah bagi Depok. "Biasanya kucuran dana dari DKI hanya Rp 4-5 miliar, kalau bisa (bertambah) bahkan sampai Rp 100 miliar untuk Depok, biar sinergitasnya bagus," kata Nur Mahmudi kepada wartawan di ruangannya.


Advertising
Advertising

Dana itu, menurut Nur Mahmudi, bisa digunakan mengatasi banjir Jakarta dengan merawat 26 situ di Depok. Ia mencontohkon Situ Pedongkelan yang berbatasan dengan Jakarta. Menurut dia, Situ Pedongkelan butuh dikeruk dan memperkokoh dinding Situ. "Alangkah baiknya Jakarta bantu biaya tentang situ," katanya.


Keesokannya, Gubernur Jokowi menanggapi santai permintaan Nur Mahmudi. "Tinggal dibagi saja," kata Jokowi ketika ditanya mengenai peningkatan alokasi dana seperti yang diminta Depok, Selasa, 16 Oktober 2012.


Selanjutnya >> 2. Nur Mahmudi Menolak Digabung Jakarta


<!--more-->

2. Nur Mahmudi Menolak Digabung Jakarta


Nur Mahmudi berang dengan usulan lama yang diembuskan kembali tentang wacana penggabungan Depok ke Jakarta. "Kalau ditanya nyaman, saya nyaman banget (tetap di Jawa Barat)," kata Nur Mahmudi ketika ditanya mengenai usul penggabungan itu di Balai Kota Depok, Rabu, 30 Oktober 2013. Nur Mahmudi bahkan mengaku lebih dekat pergi ke Bandung ketimbang ke Jakarta. "Depok ke Bandung hanya dua jam, kalau Depok ke Jakarta Barat bisa empat jam."


Menurut Nur Mahmudi, pembentukan Kota Depok adalah sah berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pembentukan Kota Depok. Berdasar aturan itu, menurut dia, jangan ada pihak yang mengganggu otonomi daerah. "Kalau saya lihat, bukan gabung-menggabung urusannya, tapi efektif atau tidaknya program pembangunan," katanya.


Selanjutnya >> 3. Nur Mahmudi Menolak Lokasi Waduk


<!--more-->

3. Nur Mahmudi Menolak Lokasi Waduk


Kali ini Nur Mahmudi keberatan dengan niat Pemrov DKI membeli lahan di Depok. Alasan pembelian lahan pernah diutarakan Wakil Gubernur Basuki agar pemerintah Jakarta dapat membangun danau penampung air. Fungsinya menahan air dari hulu agar tidak membanjiri Ibu Kota.

Nur Mahmudi kali ini lebih bersuara keras. "Tak perlu saya berkomentar apa-apa. Mari selesaikan di daerah masing-masing," kata Nur Mahmudi saat memantau pengerjaan Jalan Margonda Raya, Depok, Kamis, 21 November 2013.


Gubernur Joko Widodo yang mendengar tanggapan Nur Mahmudi menyesali terburu-burunya Nur Mahmudi bersikap. "Wong kita ini berada dalam lingkup NKRI, toh," kata Jokowi usai diskusi publik di Universitas Indonesia, Depok, Selasa, 26 November 2013. Menurut Jokowi, kerja sama Jakarta dengan daerah penyangga jangan terpisah-pisah. "Jangan parsial lagi, sudah harus terintegrasi," katanya.


Evan/ PDAT Sumber Diolah Tempo

Berita terkait

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

20 Juni 2023

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Depok Nuroji menyatakan partainya masih fokus pada pilpres dan menganggap dukungan buat Kaesang hanya gimik

Baca Selengkapnya

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

30 Maret 2023

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

Untuk menghentikan kedigdayaan PKS di Depok, PDI Perjuangan butuh sosok seperti Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

29 Maret 2023

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

Ketua Harian DPP GP Center Thomas Djunianto, menyatakan pihaknya mengirim postingan mendukung Kaesang Pangarep di Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

13 Januari 2023

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

Lukas Enembe tampil dengan kursi roda setalah KPK tetapkan tersangka. Sebelumnya, beberapa koruptor mendadak sakit usai dicokok KPK, ada Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya