Tak Mogok, Dokter di RS Fatmawati Kenakan Baju Hitam  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 27 November 2013 13:26 WIB

Seorang peserta demo dari Dokter Indonesia Bersatu membawa poster tuntutan di depan Istana Negara, Jakarta (20/5). Mereka menuntut reformasi sistem kesehatan nasional yang berkeadilan dan tidak dipolitisasi seperti program KJS di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Layanan kesehatan di poli-kebidanan Rumah Sakit Fatmawati berjalan normal. Sebab, dokter-dokter di rumah sakit yang terletak di Jakarta Selatan itu tak ikut berdemonstrasi. Demikian pernyataan Kepala Humas RSUD Fatmawati Atom Kadam kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.

Namun, bukan berarti para dokter tak ikut bersolidaritas. Lain dari biasanya, hari ini seluruh dokter di RSUD Fatmawati sepakat berganti kostum. "Hari ini kami semua pakai kemeja hitam. Itu bentuk solidaritas kami," ujar Atom Kadam kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013. Atom juga mengenakan baju serba hitam.

Ini menunjukkan dukungan terhadap aksi demo yang dilakukan sejawat mereka di Jakarta Pusat, hari ini.
"Kami ikut bersimpati, tapi juga kami perlu mengutamakan pelayanan medis untuk masyarakat," ujarnya.

Menurut Atom, pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan. "Karena di sini sehari bisa 1.500 pasien mendaftar," ujarnya. Ia mengatakan, di poli-kebidanan, jumlah pasien bisa mencapai 100 orang per hari. Mereka ditangani oleh 10 orang dokter. "Semuanya ada di sini sekarang, tetap melayani," ujarnya.

Seruan memakai baju hitam itu juga dituangkan dalam sebuah spanduk di Instalasi Rawat Jalan RSUD Fatmawati. Sebuah spanduk berukuran 5 x 1 meter terbentang. Tertulis dengan huruf bercetak hitam, "Izinkan kami sehari menjadi manusia biasa. Kami sejenak mengganti baju putih menjadi baju hitam sebagai bukti solidaritas menentang kriminalisasi dokter."

Banyak pasien berhenti dan bertanya maksud pesan tersebut. Atom menjelaskan kepada para pasien, hal itu terkait kriminalisasi terhadap tiga dokter yang dipidanakan karena diduga melakukan malpraktek.

Salah seorang pasien, Dian Karsa, 34 tahun, mengaku sempat kaget ketika masuk ruang pemeriksaan dokter. Ia, yang mengantar istrinya periksa kandungan, sempat takut melihat dokter memakai baju hitam, bukan jas putih seperti biasanya. "Enggak ada yang pakai jas di rumah sakit, aneh. Kayak bukan di rumah sakit," ujarnya sambil tertawa.

Kepada pasien yang mengetahui rencana demo hari ini, pihak rumah sakit pun tak kalah sibuk. "Dari tadi kami dapat telepon menanyakan layanan buka atau tidak," ujar Atom Kadam.

Menurut dia, terselenggaranya layanan kesehatan dan ketersediaan dokter terikat dalam sumpah. "Tidak mungkin di sini mogok karena pasien banyak sekali," ujarnya. Namun ia pun tak menganggap aksi demo turun ke jalan mengabaikan pasien. "Bukan berarti semua dokter turun ke jalan, pasti ada juga yang bersiaga di kantor.


M. ANDI PERDANA

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

12 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

42 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

59 hari lalu

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

16 Januari 2024

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

EduRank mengurutkan peringkat 75 kampus terbaik 2023 berdasarkan kinerja penelitiannya pada bidang kedokteran. Dalam daftar ini, UI menempati peringkat pertama.

Baca Selengkapnya